Krisis pangan adalah tantangan global yang semakin mendesak, biasanya dipicu oleh berbagai faktor seperti lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi kawasan industri atau perumahan, perubahan iklim yang tidak menentu dan menyebabkan kualitas bahan baku memburuk, bencana alam, dan lain sebagainya. Ketersediaan pangan yang lebih kecil dibandingkan kebutuhannya dapat menciptakan ketidakstabilan ekonomi. Mengapa demikian? Karena pangan memiliki peran yang sangat penting guna berlangsungnya kehidupan masyarakat.
Pertanian berkelanjutan adalah kunci untuk mengatasi krisis pangan. Masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya ketahanan pangan dan cara mereka berkontribusi. Salah satunya diberikan pemahaman melalui pelatihan pertanian kepada petani tentang praktik pertanian yang baik dan berkelanjutan.
Jaringan sosial yang kuat dapat membantu masyarakat menghadapi krisis pangan dengan lebih baik, misalnya mendorong pembentukan kelompok tani yang saling mendukung dalam pertukaran informasi dan sumber daya. Lebih dari itu, memberikan pelatihan khusus untuk para tani lokal agar mandiri dalam pemberdayaan. Upaya-upaya sadar dan terencana ini bisa kita temui dalam program pemberdayaan yang telah bertahun-tahun dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar, yakni program Indonesia Gemilang.
Indonesia Gemilang adalah program pemberdayaan ekonomi masyarakat desa secara komprehensif di empat sektor: kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan keagamaan yang berbasis kearifan lokal dan didampingi secara berkesinambungan oleh Da’I Sahabat Masyarakat (Dasamas). Program ini telah berhasil mewujudkan kemandirian pangan dan menjadi model pemberdayaan ekonomi pedesaan berbasis dana sosial Islami.
1. Lumbung Pangan
Lumbung pangan menjadi salah satu instrumen dari program Indonesia Gemilang yang menjadi solusi untuk ketahanan pangan masyarakat hingga jangka panjang. Lumbung pangan menjadi sumber tabungan pangan warga sekitar yang dikelola bersama para petani desa. Baca di sini untuk mengetahui lebih lanjut hasil dari pemberdayaan Lumbung Pangan.
Baca juga: Tidak Boleh Melalukan Ini dalam Zakat Pertanian!
2. Rumah Bibit
Rumah Bibit adalah salah satu instrumen program Indonesia Gemilang yang memanfaatkan lahan tidur menjadi lebih produktif. Berbagai jenis bibit tanaman dibagikan secara gratis kepada warga untuk ditanam di pekarangan rumah.
Pekarangan rumah warga yang selama ini belum dimanfaatkan merupakan potensi yang dapat dikelola sebagai sumber pangan dan gizi keluarga dalam jangka panjang. Selain itu, kelebihan hasil panen dapat dijual sebagai penghasilan. Baca di sini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Rumah Bibit sebagai solusi kemandirian pangan.
3. Dapur Hidup
Dapur hidup merupakan kegiatan berkebun dengan memanfaatkan lahan pekarangan dan lahan kosong yang ditanami berbagai jenis sayuran. Hal ini menjadi salah satu ikhtiar untuk menciptakan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan keluarga. Baca selengkapnya di sini!
Baca juga: Ini yang Harus Kamu Tahu tentang Peran Pertanian Bagi Kehidupan!
Tiga poin di atas adalah salah satu instrumen dari banyaknya instrumen yang ada di program Indonesia Gemilang. Hal tersebut menjadi ikhtiar LAZ Al Azhar dalam mempertahankan ketahanan pangan. Upaya ini tidak hanya akan membantu mengatasi krisis saat ini, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk ketahanan pangan di masa depan.
Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini!