Lumbung Pangan Desa Dondong Solusi Atasi Rawan Pangan Kronis di Tengah Pandemi

Lumbung Pangan Desa Dondong Solusi Atasi Rawan Pangan Kronis di Tengah Pandemi


Khaerun Nisa
24/06/2022

Ketersediaan pangan di desa-desa binaan LAZWAF BMT Al Azhar tetap aman disaat pandemi. Salah satunya di Desa Dondong, Cilacap, Jawa Tengah yang dikelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Kutut Manggung. Pandemi tidak hanya membatasi aktivitas masyarakat, namun dampaknya juga luas mempengaruhi kondisi ekonomi dan mampu mengurangi kemampuan masyarakat dalam memperoleh pangan yang cukup.

Para petani ini begitu kompak bergotongroyong dalam memenuhi lumbung pangan sebagai lindung hasil masyarakat desa. Keberadaan lumbung pangan di tengah masyarakat menjadi penting untuk menjaga ketersediaan pangan bagi para petani sendiri, karena selain jadi penyedia petani juga menjadi konsumen pangan bersama keluarganya.

Deden Nurdin Salim, Kepala Divisi Program LAZWAF BMT Al Azhar mengatakan kebutuhan pangan berperan krusial bagi masyarakat. Lumbung Pangan dapat menjadi akses pangan untuk anggota kelompok tani terkait pentingnya cadangan pangan terutama di saat sulit seperti ini. “Stok pangan yang terkumpul di Desa Dondong, Cilacap sudah terkumpul sebanyak 6 Ton, itu pun belum semua warganya menyerahkan hasil panen ke lumbung.” ujar Deden.

Selain itu, lumbung pangan di desa ini juga berfungsi sebagai jaring pengaman sosial. Jika ada salah satu anggota yang membutuhkan dana darurat untuk kesehatan misalnya, maka bisa meminjam stok beras yang ada di lumbung untuk kemudian dijual dan uangnya digunakan untuk berobat. Untuk penggantiannya anggota wajib membayar di musim panen berikutnya.

Program pemberdayaan masyarakat pedesaan Indonesia Gemilang di Desa Dondong, dilakukan secara komperhensif di 4 sektor yaitu kesehatan, pendidikan, ekonomi dan keagamaan berbasis kearifan lokal. Dengan pendampingan Da’i Sahabat Masyarakat (Dasamas) mampu meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam pengelolaan lumbung pangan, memberikan akses pengetahuan masyarakat desa sebagai modal dalam mengembangkan agribisnis pangan dan mengembalikan desa sebagai sumber mata pencaharian.

BACA JUGA