“Jadi, 3 tahun lalu sebelum saya bergabung dengan Koperasi Mitra Mandiri Sejahtera, saya sempat meminjam uang ke bank keliling untuk keperluan modal pertanian sama kebutuhan juga. Tapi, saya harus melunasinya dengan bunga yang gede, sekarang saya kapok buat pinjem lagi ke bank keliling,” ungkap Marjuki.
Marjuki (44) merupakan salah satu dari 53 anggota Koperasi Mitra Mandiri Sejahtera, Saung Ilmu Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Sejak tahun 1995, ia telah terjun menjadi seorang petani dan peternak tradisional. Cara bertani dan beternak dilakukan secara turun temurun sejak ia kecil.
Awalnya Marjuki tetap melakukan proses bertani secara tradisional dan hasil panen yang diperoleh belum maksimal. Dengan dampingan dari pengurus koperasi dari mulai cara menanam, pengelolaan lahan pertanian seperti cara pemupukan semi organik, cara memanen, hingga peminjaman modal yang sesuai dengan syariat, kini Marjuki dapat terlepas dari jeratan bank keliling. Selain itu, berkah zakat juga mampu memperbaiki kondisi perekonomian keluarga Marjuki.
“Alhamdulillah, setelah lunas dari bank keliling kemudian ikut gabung dengan koperasi dari tahun pertama koperasi berdiri. Tahun 2019, saya mulai aktif ikut berbagai kegiatan dan pendampingan mengenai pertanian dan pengembangan usaha lainnya,” ujarnya.
Kini Marjuki dapat merasakan manfaat dari salah satu program LAZ Al Azhar Program Sejuta Berdaya hasil panennya semakin meningkat. Dengan luas lahan 7.500 m² yang sebelumnya hanya mendapatkan 3 ton, panen kemarin meningkat jadi 4,2 ton. Jika di rupiahkan yang awalnya mendapatkan hasil penjualan 3,5 juta, kini mencapai 4,3 juta.
“Terima kasih LAZ Al Azhar atas bantuan program sejuta berdaya yang telah berjalan di desa kami. Semoga ke depan manfaat yang dirasakan semakin meluas dan bisa menambah permodalan hingga dapat memperluas lahan pertanian untuk tambahan pendapatan di masa depan,” tutupnya.