Kisah ini datang dari Agustina Wulan (27th), apoteker di sebuah apotek di kawasan Tangerang Selatan. Pencapaian yang Wulan peroleh saat ini tidaklah diraih secara instan. Bahkan saat masih sekolah dulu, berekspektasi atau bercita-cita terlalu tinggi seperti tidak mungkin, karena kondisi perekonomian keluarga yang sangat memprihatinkan.
Ibu Wulan hanya bekerja sebagai penjual sayur. Semangat Wulan juga pernah berada di titik terendah saat di tahun 2010 sang ayah tidak lagi hadir di tengah keluarga untuk selamanya. Tapi kini Wulan sukses berkarir sehingga bisa merenovasi rumah keluarga, dan membeli mobil. Bagaimana kisah hidup yang dijalani Wulan?
Anak Penjual Sayur Keliling
Wulan tinggal bersama ibu dan kedua saudara kandungnya di Jalan Pepaya 2, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Ibunya bekerja sebagai penjual sayur keliling yang sudah terjaga sejak pukul 03.00 dini hari. Penghasilan setiap harinya sekitar Rp 50 ribu cukup untuk membeli makan bagi ketiga anaknya. Rumah petak sederhana berukuran 2,5 x 7 Meter menjadi saksi bisu, betapa berlikunya perjalanan hidup keluarga Wulan.
“Tak jarang saya selalu merasa sedih, setiap malam selepas saya salat tahajud saya selalu menyempatkan diri untuk sujud meminta agar Allah SWT memberikan kemudahan untuk mencari rezeki. Setiap perjalanan hidup memang tidak dapat ditebak. Siapa sangka saya yang seorang single parent mampu mengantarkan anak-anak ke gerbang pendidikan,” ujar Wiku Pamerdasih (57) ibu dari Wulan.
Dikenal sebagai Anak yang Rajin dan Cerdas
Wulan merupakan anak ke-2 dari tiga bersaudara. Pendapatan yang diperoleh sang ibu memang terbilang pas-pasan. Beruntungnya Wulan adalah seorang yang rajin dan cerdas. Sejak ia duduk di bangku SMK Farmasi Minasa Mulia, Wulan juga mengambil pekerjaan paruh waktu sebagai ikhtiar membantu ibunya. Penghasilan yang Wulan peroleh digunakan untuk membayar tambahan biaya sekolah yang tak terduga.
Kesungguhan Wulan mampu membuahkan hasil yang maksimal. Meskipun waktunya kadang tersita oleh pekerjaan, tapi prestasi di sekolahnya tetap dapat dipertahankan. Wulan mengaku selama ini ia hanya menjalankan kewajibannya untuk selalu berbakti kepada sang ibu.
“Meskipun sempat mengalami kesedihan hebat saat kepergian ayah, tapi itu tak menjadi alasan untuk kembali bangkit melanjutkan cita-cita yang sudah terajut. Waktu itu tujuan saya hanya ingin membahagiakan ibu dan mengubah perekonomian keluarga menjadi lebih baik,” katanya.
Menjadi Penerima Manfaat Program Beasiswa 3G LAZ Al Azhar
Saat sekolah SMA Ibu Wulan sempat kebingungan mencari uang untuk sekolah Wulan. Tapi pertolongan Allah SWT datang tepat pada waktunya, Wulan berhasil meraih beasiswa 3G LAZ Al Azhar. Baginya program beasiswa 3G sangat membantu anak-anak sekolah kelas 3 SMA, terlebih bagi jurusan farmasi karena banyak keperluan yang harus dipenuhi baik untuk praktikum maupun SPP bulanan.
Beasiswa biasanya diberikan kepada mereka yang cerdas dan berhasil mengukir prestasi dalam bidang tertentu. Namun program Beasiswa 3G (Tiga Gemilang) yang digulirkan oleh LAZ Al Azhar dikhususkan untuk siswa/i kelas 3 SMA/Sederajat dari kalangan duafa meski kemampuan belajar mereka pas-pasan atau tidak berprestasi di bidang akademik tapi memiliki tekad yang kuat untuk maju dan sukses.
Tujuan program ini adalah untuk menunjang kegemilangan masa depan para penerima manfaat agar mempunyai cita-cita dan kemampuan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, serta sebagai sarana untuk meningkatkan taraf hidup lebih baik lagi. Para murid yang mendapat beasiswa 3G ini mendapatkan bantuan biaya SPP selama setahun (kelas 3), bantuan biaya ujian nasional, bimbingan belajar, dan bantuan perlengkapan sekolah.
“Di program beasiswa 3G saya juga sering mendapat motivasi dari para mentor, bahwa kita harus tetap semangat karena kesuksesan itu milik mereka yang pekerja keras dan pantang menyerah, gak peduli apa latar belakangnya.” ungkapnya.
Selepas lulus dari SMK Farmasi Minasa Mulia, Wulan belum bisa langsung meneruskan pendidikannya karena kendala biaya. Tapi karena dorongan dan doa kuat dari ibunda tercinta akhirnya Wulan bisa meneruskan kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Farmasi.
Pesan Ibu yang Selalu Menguatkan Wulan
Memiliki ibunda yang sangat kuat menjadi motivasi tersendiri buat Wulan. Sang bunda juga berpesan agar Wulan fokus bekerja dan belajar agar kehidupannya bisa lebih baik dari ibundanya. “Bekerjalah kamu, semua itu untuk kamu sampai kamu sukses dan bisa mandiri. Semoga kehidupan yang kamu miliki kelak dapat lebih baik dari kehidupan yang ibu jalani,” ungkap Wiku.
Wiku juga mengatakan bahwa pengalaman hidup berliku yang dijalani Wulan agar dijadikan pembelajaran dan pasti ada hikmah bisa diambil. “Kamu ini termasuk orang yang dipilih Allah SWT dan termasuk kepada orang-orang luar biasa, karena bisa menjalani kehidupan yang penuh tantangan ini hingga sukses. Sama seperti mama yang bisa membesarkan tiga orang anak tanpa didampingi bapakmu, dan semoga kamu menjadi orang sukses dan punya banyak manfaat” tutupnya.