Sering kali kita mendengar istilah self love atau mencintai diri sendiri dikaitkan dengan konsep Barat, yang seolah terpisah dari nilai-nilai spiritual. Namun, bagaimana jika self love yang sejati justru berakar kuat dalam keimanan kita? Bukankah merawat anugerah terindah dari Sang Pencipta, yaitu diri kita sendiri, merupakan bentuk syukur yang paling nyata kepada Allah Swt?
Mencintai diri sendiri bukanlah sekadar memanjakan diri atau mencari kebahagiaan pribadi. Self love berarti menghargai diri dengan kasih sayang, penerimaan, dan tanggung jawab atas amanah yang Allah titipkan kepada kita contohnya pikiran, tubuh, dan jiwa. Wujud konkret dari cinta pada diri inilah yang disebut self care yaitu merawat diri secara fisik, menjaga kesehatan mental, dan menenangkan hati melalui ibadah dan refleksi spiritual.
Lalu, bagaimana sebenarnya konsep self love dan self care dalam pandangan Islam? Apakah keduanya hanya sekadar tren modern, atau justru bagian dari ajaran yang sudah lama Allah tuntun dalam Al-Qur’an dan sunah Rasulullah saw? Untuk memahami hal ini, mari kita melihat bagaimana Islam menempatkan cinta terhadap diri sendiri sebagai bagian dari keseimbangan hidup dan bentuk ibadah.
Dalam Islam, tidak diperbolehkan menyakiti diri sendiri atau bersikap terlalu keras terhadap diri, baik secara fisik maupun mental. Allah Swt mengajarkan kita untuk hidup seimbang, menjaga kesehatan jasmani dan rohani, serta menjauhi segala hal yang dapat membawa kerugian pada diri sendiri. Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 195:
“…Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan…” (QS. Al-Baqarah: 195).
Rasulullah saw. juga bersabda:
“Tidak boleh menyakiti diri sendiri dan tidak boleh menyakiti orang lain.” (HR. Ibnu Majah)
Dengan demikian, self love dalam Islam bukan berarti egois atau berlebihan mencintai diri, melainkan mengenal, menghormati, dan mensyukuri diri sebagai ciptaan Allah. Tubuh, akal, dan jiwa adalah amanah yang harus dijaga sebaik-baiknya. Merawat diri berarti menjaga titipan Allah dengan penuh tanggung jawab. Inilah bentuk self love yang sejati, cinta yang bersumber dari rasa syukur dan keimanan.
Sebagai wujud nyata dari rasa syukur tersebut, berikut beberapa cara mencintai diri sendiri menurut ajaran Islam:
1. Mensyukuri dan Mencintai Diri Apa Adanya
Mencintai diri dimulai dengan menerima bahwa kita adalah ciptaan Allah yang unik. Setiap kelebihan dan kekurangan adalah bagian dari takdir dan kasih sayang-Nya.
Allah Swt berfirman: “Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. At-Tin: 4).
2. Menjaga Kesehatan Tubuh dan Pikiran
Tubuh dan akal adalah amanah. Merawatnya berarti menjalankan tanggung jawab sebagai hamba. Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya badanmu memiliki hak atas dirimu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Tidak Merendahkan dan Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Menghargai diri sendiri dan jangan merasa rendah diri hanya karena tidak seperti orang lain. Sebab, setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Rasulullah saw: “Lihatlah orang yang berada di bawah kalian (dalam urusan dunia), dan jangan melihat orang yang berada di atas kalian, karena hal itu lebih layak agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah kepada kalian” (HR. Bukhari dan Muslim).
4. Menghindari Rasa Bersalah Berlebihan
Setiap orang memiliki kesalahan, tapi Allah Maha Pengampun. Maka belajarlah untuk memaafkan diri sendiri dan memohon ampun kepada Allah Swt. Allah Swt berfirman:
“…Janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar: 53).
5. Menenangkan Hati dengan Ibadah
Ketenangan sejati datang dari kedekatan hamba dengan Allah. Salat, zikir, membaca Al-Qur’an, dan doa adalah bentuk spiritual self care. Dengan demikian, hanya dengan mengingat Allah hati akan dipenuhi ketenangan dan keberkahan.
Sebagaimana firman-Nya dalam surah Ar-Ra’d 28: “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram.” (QS. Ar-Rad: 28).
Mencintai diri dalam Islam bukanlah tentang menomorsatukan diri, melainkan menyadari bahwa diri ini adalah amanah dari Allah yang harus dijaga dan disyukuri. Ketika kita mencintai diri dengan cara yang diridai-Nya: menjaga tubuh, pikiran, dan hati. Dengan demikian, sesungguhnya kita sedang mencintai Sang Pencipta. Self love sejati adalah syukur yang hidup dalam diri: lembut, seimbang, dan menuntun kita semakin dekat kepada Allah Swt.