Di Balik Sabar, Ada Keindahan yang Tersembunyi

Di Balik Sabar, Ada Keindahan yang Tersembunyi


Risdawati
20/11/2025
20 VIEWS
SHARE

Pernahkah kita merenung, mengapa Allah Swt menyebutkan kata sabar dalam Al-Qur’an begitu banyak? Seolah kata sabar menjadi kunci kebahagiaan sejati. Meski kata ini disebutkan dalam beragam konteks, maknanya selalu kembali pada satu pesan: hidup tidak akan lepas dari ujian, dan hanya dengan kesabaran hati dapat tetap teguh dan terarah pada kebaikan.

Lalu, apa sebenarnya rahasia di balik kesabaran hingga Allah Swt menjanjikan pahala tanpa batas bagi hamba-hamba-Nya yang mampu menjaga hati dan tetap tegar dalam ujian?

Rasulullah saw bersabda:

“Tidaklah seorang Muslim tertimpa suatu keletihan dan penyakit (yang terus menimpa), kekhawatiran dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan, bahkan duri yang melukainya, melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya.” (HR. Bukhari no. 5641).

Sungguh, betapa indahnya balasan bagi orang-orang yang bersabar dalam setiap ujian. Jika kita benar-benar menyadari, ujian dalam hidup tidak selalu hadir dalam bentuk musibah. Terkadang Allah menguji kita melalui kesenangan, kelapangan rezeki, atau bahkan orang-orang terdekat yang kita cintai. Ada yang diuji dengan pasangan yang belum sejalan, orang tua yang keras dalam pendirian, anak yang sulit diarahkan, atau mertua yang menuntut kesabaran ekstra. Dengan demikian, setiap ujian, besar atau kecil, adalah kesempatan untuk meneguhkan iman dan kesabaran kita.

Rasulullah saw bersabda:

“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruh urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim no. 2999).

Hadis ini mengajarkan kita bahwa sabar bukanlah sifat pasif, melainkan kekuatan aktif: menahan lisan dari keluhan, menahan hati yang buruk sangka kepada Allah, dan menahan anggota tubuh dari melakukan hal yang dilarang.

Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah, sabar terbagi menjadi tiga jenis di antaranya:

1. Sabar dalam ketaatan

Sabar dalam ketaatan berarti tetap teguh menjalankan perintah Allah meskipun terasa berat bagi jiwa dan tubuh. Seorang mukmin yang bangun di tengah malam untuk salat bukan semata karena fisiknya kuat, tetapi karena imannya yang menguatkannya. Allah memuji hamba-hamba yang bersabar dalam menjalankan ketaatan. Sebagaimana firman-Nya:

 “(Malaikat berkata), Salamun ‘alaikum bima shabartum (semoga keselamatan tercurah kepadamu) karena kesabaranmu) (Itulah) sebaik-baiknya tempat kesudahan (surga).” (QS. Ar-Rad: 24).

2. Sabar dari maksiat

Ini adalah kesabaran untuk menahan diri dari perbuatan dosa, meskipun syahwat dan godaan terasa kuat. Menjaga pandangan, menahan lisan, menolak ajakan buruk, atau tidak tergoda sesuatu yang haram, semua itu membutuhkan kesabaran yang besar. Sebab menjauhi maksiat bukan hanya tentang tidak melakukannya, melainkan tentang mempertahankan kehormatan hati dan ketaatan kepada Allah.

3. Sabar dalam menghadapi musibah

Jenis sabar ini muncul ketika seseorang diuji dengan kehilangan, kesedihan, sakit, kesempitan, atau berbagai peristiwa yang tidak ia kehendaki. Inilah bentuk sabar yang paling tampak dalam kehidupan, karena setiap manusia pasti mengalaminya. Sabar dalam musibah bukan berarti menahan air mata atau tidak merasakan sedih, tetapi tetap rida, tidak mengeluh kepada makhluk, dan menjaga keyakinan bahwa Allah tidak mungkin menimpakan ujian tanpa hikmah. Allah Swt berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153).

Sabar bukan sekadar menahan diri, tetapi perjalanan hati untuk tetap dekat dengan Allah dalam setiap keadaan. Karena itulah Allah memuji orang-orang yang sabar, bahkan menjanjikan balasan yang tidak terhitung bagi mereka. Surga, tempat yang penuh ketenangan dan kebahagiaan abadi disebutkan sebagai hadiah bagi hamba-hamba yang mampu menjaga diri, menaati-Nya, dan tetap tegar di tengah ujian. Allah Swt berfirman:

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10).

Maka tidak heran jika sabar disebut sebagai keindahan yang tersembunyi. Sebuah kekuatan batin yang mengangkat derajat seorang hamba, menghapus dosa-dosa, memperluas rezeki, menenangkan jiwa, dan pada akhirnya membuka pintu surga. Semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba-hamba yang sabar dalam ketaatan, sabar menjauhi kemaksiatan, dan sabar menghadapi setiap ujian kehidupan. Aamiin.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA