Tugiman, Kisah Petani Religius di Desa Gemilang Ngadirejo

Tugiman, Kisah Petani Religius di Desa Gemilang Ngadirejo


Siti Adidah
15/06/2022

"Alhamdulillah, manfaat program pemberdayaan dari LAZ Al Azhar dapat saya rasakan langsung. Saya bisa pakai modal usaha pertanian untuk menutupi biaya produksi yang sebelumnya kekurangan modal untuk merawat dan membeli kebutuhan pupuk,” ungkap Tugiman, salah satu petani di Ngadirejo.

Ini kisah tentang Tugiman (49), seorang petani binaan LAZ Al Azhar di Dusun Sinoyo, Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri. Ayah dengan satu orang anak ini, mendapat bantuan dari program Rumah Pembiayaan Pertanian (RPP) dengan akad syariah. 

Secara rutin pendampingan bertani dilakukan bersama Dasamas dengan harapan agar para petani mampu mengelola lahan pertanian dengan maksimal dan mereka dapat terbebas dari jerat rentenir atau peminjaman modal dengan riba.

Tugiman juga dikenal sebagai petani yang religius. Ia dan keluarganya aktif mengikuti berbagai kegiatan keagamaan yang dilakukan Dasamas seperti shalat berjamaah, pengajian mingguan, belajar mengaji Al Quran bersama, dan lainnya. Program pemberdayaan yang dilakukan LAZ Al Azhar meliputi berbagai sektor seperti, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan keagamaan.

“Dulu saya sama istri jarang sekali ke masjid ikut pengajian. Bahkan istri saya waktu itu belum bisa baca Al Quran, tapi sekarang Alhamdulillah dia sudah lancar baca Al Qurannya,” katanya. 

Keluarga Tugiman hidup secara bergotong royong. Jika Tugiman memiliki tugas untuk bertani padi dan hortikultura, maka Sumini sang istri akan berjualan sayur hasil dari suaminya bertani. Berkah dari dana zakat telah menciptakan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup para petani di desa binaan.

BACA JUGA