Selain hari libur biasanya tanggal gajian juga menjadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh para pekerja. Bagaimana tidak? Kebutuhan setiap orang berbeda-beda dan cara pengalokasiannya juga berbeda. Ada yang penghasilannya senang ditabung, ada yang dialokasikan untuk kebaikan-kebaikan di jalan Allah, bahkan ada juga loh yang berpenghasilan hanya untuk berfoya-foya. Lalu, bagaimana kita sebagai umat muslim? Seperti apa sih pengalokasian uang yang baik sesuai syariat itu?
Islam adalah agama yang mengatur segala aktivitas manusia, mulai dari segi ibadah sampai kepada aktivitas duniawi, termasuk mengenai keuangan. Dalam Islam, alokasi keuangan ada aturan-aturan yang harus dilakukan sesuai syariat, tujuannya agar penghasilan yang dimiliki bernilai berkah, halal, dan bermanfaat.
Seseorang yang berpenghasilan tentu mereka memiliki cara bagaimana pengalokasian uang yang mereka miliki. Akan tetapi, sebagai seorang muslim alangkah baiknya melihat bagaimana syariat mengatur penghasilan yang ada. Setidaknya ada beberapa tips mengatur gaji atau penghasilan menurut syariat. Berikut penjelasannya!
1. Pengeluaran untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan orang yang wajib dinafkahi dengan sederhana, sesuai kebutuhan atau tidak boros.
"Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya." (Q.S Al Isra: 27).
2. Sisihkan untuk menabung atau investasi sesuai syariat
Menyisihkan sedikit penghasilan untuk menabung atau berinvestasi dengan tujuan agar dapat memenuhi kebutuhan di masa tua ketika sudah tidak berpenghasilan atau saat penghasilan menurun.
Baca juga: Bekerja Mencari Rezeki, Tapi Menjauhi Maha Pemberi Rezeki?
3. Alokasikan untuk zakat, infak, sedekah, dan wakaf
Mengalokasikan sebagian penghasilan untuk kebaikan di jalan Allah, maka Allah akan membalasnya dengan berlipatganda. Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an surah Al-Hadid ayat 18, “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia.” (Q.S Al-Hadid: 18).
4. Membayar utang
Apabila kita memiliki utang dan sudah mampu untuk membayarnya, maka segeralah untuk dibayar.
“Tidaklah seorang hamba muslim melunasi hutang saudaranya, kecuali Allah akan melepaskan tanggungannya pada hari kiamat,” (HR. ad-Daruquthni).
Baca juga: Jangan Lakukan 3 Hal Ini Kalau Kamu Tidak Mau Rezekimu Sulit!
5. Biaya tak terduga
Sisihkan penghasilan yang dimiliki untuk biaya atau kebutuhan yang tak terduga.