Sewindu Letusan Kelud : LAZ Al Azhar Bangkitkan Desa Erupsi Menjadi Desa Kopi

Sewindu Letusan Kelud : LAZ Al Azhar Bangkitkan Desa Erupsi Menjadi Desa Kopi


Siti Adidah
15/06/2022

LAZ Al Azhar menggelar acara Ngopi Bareng Refleksi Sewindu Erupsi Kelud di desa binaan Dusun Laharpang, Desa Puncu, Kediri, Jawa Timur. Acara ini diadakan dalam rangka memperingati sewindu (delapan tahun) erupsi Gunung Kelud yang terjadi tahun 2014 lalu. 


Acara zikir dan doa bersama ini dihadiri oleh Direktur Pasca Sarjana Universitas Tribakti Lirboyo Dr. Abbas Sofwan, serta para ulama seperti Ustadz Azis Qoharuddin MHI, Ketua PC GP Ansor Kab. Kediri Gus Rizmy Haitami, Pengasuh Ponpes Sapu Jagad Kediri Gus Tuhfatun Nafi', aparatur pemerintah serta Manajer Program Pendayagunaan LAZ Al Azhar Ulil Ansor.  


Selain doa bersama, pada kegiatan ini juga diadakan ngopi bareng Kopi Laharpang antara  narasumber dengan semua jamaah yang hadir. Kopi Laharpang, yang merupakan produk asli Dusun Laharpang binaan LAZ Al Azhar menjadi primadona dalam acara ini. Selain memiliki rasa yang nikmat dan khas, Kopi Laharpang juga mampu membangkitkan perekonomian masyarakat pasca diterjang erupsi. 


Saat Gunung Kelud meletus dahsyat delapan tahun silam, salah satu dampak positifnya adalah mampu menyuburkan lahan pertanian. Kondisi ini dimanfaatkan masyarakat dengan menanam kopi di tengah hamparan lahan yang luas. LAZ Al Azhar yang saat itu turun langsung untuk melakukan aksi kemanusiaan tidak berhenti pada pendistribusian bantuan saja. Akan tetapi dilanjutkan dengan melanjutkan program pemulihan ekonomi dengan menghadirkan program pemberdayaan yang komprehensif, terukur dan berkelanjutan Indonesia Gemilang. 


“Pasca erupsi LAZ Al Azhar langsung memberikan dampingan bagi para petani kopi dengan mendirikan KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat), Saung Ilmu sebagai knowledge center, serta menempatkan seorang Dasamas (Da’i Sahabat Masyarakat) agar program yang fokus utamanya untuk menumbuhkan perekonomian warga ini bisa berjalan dengan baik.," ujar Ulil Ansor. 


Hasilnya, produksi Kopi Laharpang yang dikelola oleh Kelompok Usaha Bersama (KUB) semakin meningkat. Meski beberapa tahun ini sempat menurun akibat pandemi, tetapi di tahun 2019 produksinya bisa mencapai 3,1 ton pertahun dengan omset 141 juta rupiah. Merk dagang Kopi Laharpang juga sudah terdaftar di HKI atau Hak Kekayaan Intelektual. 


Koordinator Dasamas Jawa Timur Aynut Dhobit yang sejak tahun 2015 mendampingi Dusun Laharpang mengaku peran pemuda desa setempat juga sangat besar dalam menggeliatkan kembali perekonomian masyarakat. Pertanian kopi yang dulu sempat ditinggalkan, kembali diminati oleh berbagai kalangan masyarakat termasuk generasi muda.


“Alhamdulillah, kini warga sudah punya kedai kopi dengan nama Lamor Coffee yang setiap hari banyak dikunjungi pecinta kopi dari Kediri dan sekitarnya. Selain itu, Kopi Laharpang juga sudah tersedia di toko-toko kopi. Dan untuk toko online, kami sudah mengirim hingga ke luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Taiwan, Hongkong dan Mesir”, ujar Dhobit.


Selain kopi, hasil tanaman cabai yang melimpah juga menjadi sumber pendapatan warga. Ketika harga cabai naik, petani mengalami keuntungan yang cukup tinggi. Saat harga cabai turun, stok cabai yang menumpuk diolah menjadi produk sambal bubuk tabur atau abon cabe. Selain bisa menambah pendapatan warga, produk olahan ini juga sebagai bentuk pemanfaatan cabai agar tidak terbuang. 


Tidak hanya di sektor ekonomi, program pemberdayaan LAZ Al Azhar juga memberikan perubahan besar pada sektor keagamaan dengan kegiatan pengajian yang sudah digelar rutin bersama Dr. Abbas Sofwan. Pada sektor kesehatan kegiatan posyandu, pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi juga dilaksanakan bekerjasama dengan dinas kesehatan setempat. Di sektor pendidikan bekerjasama dengan beberapa akademisi sering diadakan kegiatan literasi untuk meningkatkan ilmu serta wawasan warga setempat.    


Dusun Laharpang pun sudah menjadi ikon bagi Kediri dengan pertanian kopi dan cabainya. Dengan potensi alam puncak Kelud, potensi ekonomi di bidang pertanian dan potensi sosial masyarakat yang besar di Laharpang, Pemkab Kediri menjadikan Desa Puncu sebagai Desa Wisata, dengan Dusun Laharpang sebagai Kampung Kopi Kelud. Kedepan, potensi ekowisata pendakian Gunung Kelud via Laharpang akan terus dikembangkan demi meningkatkan perekonomian warga dari sektor pariwisata.

BACA JUGA