Seni Menerima Diri : Cara Self Healing dalam Islam

Seni Menerima Diri : Cara Self Healing dalam Islam


Eliyah
05/02/2024

Dalam kehidupan yang penuh tekanan dan tantangan, seni menerima diri menjadi suatu hal yang penting untuk mencapai kesejahteraan jiwa. Islam adalah agama yang mengakui keberadaan manusia baik aspek fisik maupun aspek emosional. Perasaan sedih, marah, khawatir, takut, dan merasa kehilangan adalah bagian dari ciptaan Allah Swt.

Dalam Q.S Ar-Ra’d ayat 28, Allah SWT berfirman :

“Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.” (Q.S al-Ra’d [13]: 28).

Ayat ini menunjukkan bahwa memang manusia bisa gelisah, khawatir, tapi jangan takut karena Allah Swt selalu ada bersama umat-Nya.

Self-healing adalah istilah psikologi yang saat ini ramai diperbincangkan di tengah masyarakat modern. Dalam Islam, konsep self-healing atau penyembuhan diri memiliki akar yang dalam dan mengandung nilai-nilai spiritual yang dapat membantu individu mengatasi kesulitan dan mendapatkan ketenangan batin. Dalam Islam ada beberapa cara self healing yang mejadi kunci untuk mencapai keseimbangan jiwa, di antaranya sebagai berikut :

1.      Tawakal

Salah satu prinsip utama self healing dalam Islam adalah tawakal. Tawakal berarti bergantung sepenuhnya kepada Allah Swt dalam segala hal. Dengan meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak Allah, individu dapat melepaskan beban pikiran dan kekhawatiran yang tidak perlu.

Allah berfirman dalam Q.S Al-Ahzab : 2-3 :

Dan ikutilah apa yang diwahyukan Tuhan kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan bertawakallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pemelihara” (QS. Al-Ahzab: 2-3).

Dengan kita bertawakal akan mengingatkan bahwa takdir yang baik maupun buruk datang dari Allah Swt. sehingga menumbuhkan rasa penerimaan dalam hati kita terhadap apapun yang hadir dalam kehidupan kita.

2.      Tafakkur & Muhasabah

Islam menganjurkan kepada kita untuk tafakur dan muhasabah. Pergi dan berdiam diri di suatu tempat yang sunyi dan sepi, lalu coba untuk merenungi diri. Tidak perlu terlalu terburu-buru untuk mencari jawabannya. Biarkan kita berbicara dengan diri sendiri (self talk), apa yang sebenarnya kita inginkan, apa yang sebenarnya kita sesalkan, akui segala yang ingin kita ungkapkan, dan beranilah jujur pada diri sendiri.

Baca juga: Gaya Hidup Minimalis Ala Rasulullah

3.      Dzikrullah

Dalam konteks self-healing, zikir dapat dijadikan terapi untuk menjaga mental di mana zikir disertai dengan pengakuan atas kebesaran Allah yang Maha Pencipta dan pengakuan atas dirinya yang lemah, sebenarnya telah terjadi proses self-compassion (sikap baik terhadap diri sendiri) dan positive self-talk (pembicaraan positif terhadap diri sendiri).

4.      Berdo’a

Dengan berdoa, hati seorang hamba akan merasakan ketenteraman. Sebab di dalam doa memuat unsur curhat kepada yang diyakini, yakni Allah Swt. Dalam Surah At-Taubah ayat 103 disebutkan:

“Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku.” (Q.S Al-Baqarah [2]: 186). 

Dengan demikian, self-healing sangat penting untuk meredam emosi negatif dan depresi yang akan berdampak pada tindakan self-injury (melukai diri sendiri). Di antara beberapa konsep cara yang efektif untuk menjaga mental ialah konsep self-healing dalam Al-Qur’an yang mengombinasikan pelatihan fisik, psikis dan spiritual. Di antaranya adalah shalat, dzikir, puasa,.dan doa sebagaimana telah dijelaskan di atas.

Seni menerima diri dalam Islam melibatkan penggabungan nilai-nilai spiritual dengan tindakan konkret untuk mencapai keseimbangan jiwa. Dengan menerapkan prinsip-prinsip seperti tawakal, bersyukur, tafakkur, dzikrullah, dan muhasabah, seseorang dapat meresapi kedamaian batin, mengatasi perasaan negatif terhadap diri sendiri, dan memperoleh kekuatan untuk menghadapi hidup dengan penuh keyakinan.

BACA JUGA