Pilu, Sarmaji Guru Mengaji Dan Para Santrinya Terpaksa Buka Puasa Berlauk Garam

Pilu, Sarmaji Guru Mengaji Dan Para Santrinya Terpaksa Buka Puasa Berlauk Garam


Khaerun Nisa
24/06/2022

Miris rasanya, saat melihat keadaan yang begitu memilukan. Sarmaji (40), seorang guru ngaji yang harus berjuang menghidupi 4 orang anak, seorang istri dan 12 santri mukim yang tinggal bersamanya. Rumah kumuh sederhana yang berdiri di pinggiran Cikarang menjadi saksi bisu jatuh bangun dirinya dalam mendidik dan menebar ilmu agama kepada puluhan santri.

Aktivitas hariannya dihabiskan untuk mengajar ngaji, berdakwah, juga berjualan makanan ringan di lingkungan sekolah dasar. Sejak diberlakukannya physical distancing hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membuat aktivitas hariannya terhenti. Sekolah dasar tempat mencari nafkah tambahannya pun terpaksa meniadakan kegiatan belajar mengajar di sekolah sesuai anjuran yang yang ditetapkan pemerintah. Dampak yang amat buruk ini berimbas kepada anak, istri dan juga para santri mukimnya.

Pendapatan yang diperoleh Sarmaji kian lesu. Jika biasanya ia dapat menghidupi keluarga dan para santri mukimnya dari berdakwah, mengajar hadroh dan berdagang, kini Sarmaji harus terus berhemat dan memutar otak untuk terus bertahan di tengah ancaman pandemi. Keadaan yang sangat mengguncang perekonomian keluarganya, bahkan di hari pertama Ramadhan keluarga Sarmaji dan para santrinya terpaksa makan hanya dengan garam dapur saja.

“Seberat apapun cobaannya yang tengah kita jalani seperti sekarang ini, semoga akan banyak keberkahan yang didapatkan nanti. Sedih juga sudah lama tidak bertemu santri non-mukim untuk belajar ngaji disini, rasanya sepi aja gitu,” katanya.

Melalui program 1000 paket sembako untuk guru ngaji, LAZ Al Azhar terjun memberikan amanah yang dititipkan para donatur untuk membahagiakan keluarga Sarmaji.  Mengantarkan kebutuhan pokok untuk memenuhi bahan pangan di tengah menjalankan ibadah Ramadhan. Komoditas bahan pangan pokok yang kami salurkan berupa beras, telur, minyak, mie instan, susu kaleng, dan bahan pokok lainnya. Dengan adanya bantuan ini diharapkan keluarga Sarmaji dan para santri mukimnya dapat tenang menjalankan aktivitas pembelajaran seperti biasa. Paket sembako terus kami distribusikan secara langsung ke rumah- rumah guru ngaji dan para da’i yang mengalami kesulitan ekonomi dan berada di titik zona merah.

BACA JUGA