LAZ Al Azhar menggelar acara silaturahmi sekaligus koordinasi Da’i Bimbingan Rohani Islam (Bimrohis) YPI Al Azhar di Aula Buya Hamka, Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, (22/03).
Kegiatan silaturahmi yang dilakukan secara tatap muka ini, menjadi pertemuan pertama setelah masa pandemi. Acara yang dihadiri oleh 55 orang da’i, menjadi momentum bagi anggota Bimrohis untuk mengajak kepada da’i muda turut ikut serta mengembangkan kemampuan juga potensi dalam melakukan pendampingan bersama di rumah sakit dan lembaga pemasyarakatan (lapas) yang berlokasi di Jabodetabek.
Bimrohis sendiri awalnya bergerak pada tahun 1995. Hal ini digagas sebagai upaya YPI Al Azhar memberikan manfaat untuk masyarakat di bidang dakwah dan sosial. Pada tahun pertama kegiatan Bimrohis berjalan di empat lokasi pembinaan, yaitu 1 lokasi rumah sakit dan 3 lokasi lapas. Kemudian kegiatan pendampingan tersebut berkembang dan dapat berjalan hingga saat ini. Adapun rumah sakit yang telah menjalin kerjasama yaitu, RS Fatmawati, RS Dharmais, RS Cipto Mangunkusumo, RSPAD Gatot Soebroto, RS TNI Angkatan Laut Jakarta. Sedangkan mitra kerjasama lapas yaitu, Lapas Cipinang, Lapas Wanita, dan Lapas Tangerang.
Praftini, Ketua Bimrohis YPI Al Azhar mengungkapkan hadirnya kegiatan Bimrohis di tengah pasien rumah sakit dan di lapas diharapkan mampu memberikan sentuhan dan manfaat bagi anggota lapas dan pasien rumah sakit. Selain itu kita juga bisa terus mendampingi mengenai ibadah dan memberikan motivasi atau semangat bagi mereka.
“Mudah-mudahan ke depan ada generasi muda yang mau terjun menjadi relawan Bimrohis. Anak-anak muda ini, tidak harus membaktikan seluruh waktunya untuk menjadi relawan Bimrohis, tapi paling tidak mereka memiliki jiwa sosial dan mau memberikan sedikit waktunya paling tidak satu minggu sekali,” ungkapnya.
Suryatna Dinata, salah satu da’i Bimrohis mengungkapkan pengalaman pertamanya saat menjadi seorang pendamping di Lapas Cipinang, ia memiliki rasa kekhawatiran karena harus memberikan kegiatan rohani untuk para narapidana. Namun, seiring berjalannya waktu, pengalaman tersebut berubah menjadi suatu kesenangan tersendiri. Kegiatan yang dilakukan selama pendampingan diisi dengan berdoa bersama, mengaji, kajian keislaman, sharing pengetahuan dan pengalaman.
“Saya itu, sudah ikut gabung jadi anggota Bimrohis sejak tahun 1999. Alhamdulillah, sampai saat ini saya masih berikhtiar membantu saudara muslim di Lapas Cipinang. Kalau di Lapas kegiatan yang kami lakukan relatif bervariasi, kadang kami mengadakan pesantren kilat juga,” katanya.