Isu pengangguran menjadi masalah
yang selalu dihadapi oleh setiap negara, baik itu di negara maju maupun negara
berkembang tidak terkecuali di Indonesia. Berdasarkan data dari International
Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional mengemukakan tingkat
pengangguran Indonesia tertinggi di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Hal ini dijabarkan melalui laporan World
Economic Outlook yang terbit April 2024.
Walaupun nomor satu di ASEAN menurut IMF, Badan Pusat Statistik (BPS)
menjelaskan tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Februari 2024 menurun 0,63
persen dibanding tahun 2023 lalu. Kini TPT Indonesia berada di angka 4,82
persen. Hal ini berarti dari 100 orang angkatan kerja terdapat sekitar 5 orang
pengangguran.
Sebagai upaya bersama untuk menekan angka pengangguran di Indonesia Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar dan Paragon Technology and Innovation (Paragon corp) melakukan kolaborasi dalam program Paradaya Movement. Dengan menjalankan program yang berfokus pada pemberdayaan generasi muda berbasis ZIS (zakat, infak, dan sedekah) yang bertujuan dapat mengubah seseorang dari yang sebelumnya penerima zakat (mustahik) menjadi pemberi zakat (muzaki).
Membangun ekosistem pemberdayaan pemuda usia produktif yang dibekali dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan pada berbagai bidang pekerjaan serta berkontribusi dalam melakukan pembangunan sosial dan ekonomi.
Sigit Nugroho, Manager Humas, IT dan GA LAZ Al Azhar mengatakan kerjasama yang terjalin menjadi bagian yang saling melengkapi. LAZ Al Azhar sendiri telah menjalankan program pemberdayaan pemuda usia produktif yang berjalan sejak tahun 2009 lalu dengan nama Program Rumah Gemilang Indonesia (RGI). Hal ini tentunya memiliki tujuan yang sama dalam mencetak generasi muda yang unggul dan mampu bersaing di dunia kerja di masa depan.
”Kegiatan pendidikan dan pelatihan Program Paradaya Movement kami lakukan dalam tiga pilihan jurusan yaitu kelas otomotif, barista, dan aplikasi perkantoran. Para peserta nantinya mendapatkan pelatihan keterampilan dengan fasilitas bebas biaya. Tentu, kami berharap program ini tidak hanya mampu memberikan manfaat bagi para peserta, namun juga untuk masyarakat luas,” jelasnya.
Melalui berbagai kegiatan dan pelatihan, Paradaya Movement memberdayakan generasi muda agar mereka dapat berkontribusi secara aktif dalam pembangunan sosial dan ekonomi, menciptakan dampak positif yang luas dan berkelanjutan.
Pemuda usia produktif yang
terpilih dalam program Paradaya Movement nantinya akan menjalani masa diklat di
Kampus RGI Sawangan, Depok. Dengan mengadopsi sistem pesantren para peserta
tidak hanya mendapatkan wawasan untuk mengasah skill yang diminati saja, namun
juga memperoleh pengetahuan agama agar terbentuknya attitude dan akhlak yang
baik.