Sejarah peradaban Islam mencatat salah satu khalifah yang dapat memakmurkan rakyatnya, hingga tak ada lagi yang mau menerima zakat karena semua rakyat sudah tercukupi. Ia adalah Khalifah Umar bin Abdul Aziz, keturunan dari khalifah kedua yakni Umar bin Khattab.
Pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab, Islam mengalami perluasan wilayah. Sehingga ketika Umar bin Abdul Aziz memimpin, wilayah umat Islam sudah sampai ke benua Afrika. Selain itu, ia juga dijuluki sebagai Umar kedua.
Di era kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz, ia mendapati momen di mana semua rakyatnya tidak ada yang mau menerima zakat yang diberikan. Ketika itu ia mengutus petugas pengumpul zakat, Yahya bin Said untuk memungut zakat ke Afrika. Tapi kenyataannya, saat ia akan menyalurkan zakat tersebut tidak ia dapati seorang pun rakyat miskin yang layak diberikan zakat.
Baca Juga: Cara Umar II Mengubah Wajah Korupsi di Zaman Umayyah
Kemudian, Yahya membeli dan memerdekakan seorang budak dengan dana zakat tersebut. Kemakmuran rakyat tidak hanya terjadi di Afrika, tetapi merata di seluruh penjuru wilayah kekuasaan Islam seperti Irak dan Basrah.
Keberhasilan Amirul Mukminin tidak sampai di situ saja, Abu Ubaid bahkan mengisahkan ketika Khalifah Umar bin Abdul Aziz berkirim surat dengan Abdul Hamid, seorang Gubernur Irak. Amirul memerintahkan agar Abdul Hamid membayar semua gaji dan hak rutin di provinsi itu. Akan tetapi, setelah dibayarkan Abdul Hamid masih menemukan banyak uang di kas baitul mal.
Umar lalu memerintahkan agar dana itu digunakan untuk melunasi utang orang-orang yang terlilit hutang namun bukan karena boros. Setelah utang-utang itu lunas, dana masih tersisa. Maka Umar memerintahkan untuk membantu para pemuda lajang yang ingin menikah dengan membayarkan mahar mereka.
Namun, dana baitul mal tetap melimpah. Umar kemudian mengarahkan agar para petani yang kekurangan modal diberi pinjaman tanpa diminta pengembalian dalam dua tahun atau lebih, sehingga mereka bisa mengolah tanahnya dengan baik.
Baca Juga: Gaji Pas-Pasan, tapi Ingin Berzakat, Infak, dan Sedekah? Ini Cara Cerdasnya
Begitulah gambaran seorang pemimpin yang berhasil memakmurkan rakyatnya, tidak ada ketamakkan yang tercermin dalam kisah kepemimpinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Ini sesuai dengan janji Allah Swt, ketika seorang pemimpin dan rakyatnya bertakwa maka Allah akan memberikan rahmat dan kesejahteraan kepada negerinya.
Jika kesejahteraan belum kita rasakan, mungkin kita sebagai rakyat, begitu pula para pemimpin, belum sepenuhnya bertakwa kepada Allah Swt. Jadi, mari kita tingkatkan lagi keimanan kita kepada-Nya.
Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.