Cilacap- LAZ Al Azhar melalui Program Indonesia Gemilang mendorong peran para petani wanita untuk menjalankan program ketahanan pangan keluarga di Desa Dondong, Kecamatan Pasugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Program ini merupakan salah satu aksi nyata tanggap covid-19, bertujuan untuk menjaga kebutuhan pangan keluarga dan masyarakat di tengah pandemi.
Manajer Pendayagunaan LAZ Al Azhar, Deden Nurdin Salim mengatakan Desa Dondong adalah salah satu Desa Gemilang LAZ Al Azhar yang tersebar di 14 provinsi yang memiliki Kelompok Wanita Tani (KWT).
“Saat ini terdapat 25 KK yang bergabung sebagai anggota KWT Maju Lestari. Dasamas (Da’I Sahabat Masyarakat) kami ikut berperan aktif untuk menggerakkan para wanita tani untuk menjalankan program ketahanan pangan, yakni dengan membina kaum ibu untuk menanam dan memanfaatkan lahan pekarangan agar lebih produktif dan semakin banyak ruang terbuka yang terisi oleh tanaman hortikultura seperti sayuran, buah dan beragam tanaman apotik hidup,” tambahnya.
Selain sebagai sumber bahan pangan keluarga, budidaya tanaman hortikultura dengan memanfaatkan lahan tidur di sekitar pekarangan rumah mampu membantu mendorong perekonomian keluarga. Pasalnya peran wanita tani sangat besar, terlebih jika didampingi secara komprehensif mulai dari pembibitan, pengelolaan, hingga pemasaran.
“Alhamdulillah, semenjak ikut bergabung menjadi anggota KWT Maju Lestari saya semakin teredukasi dengan pentingnya memanfaatkan pekarangan rumah supaya bisa lebih produktif. Bahkan, hanya dengan memanfaatkan polybag yang disimpan di teras rumah pun bisa ditanami bibit cabai hingga bisa dipanen dan dikonsumsi keluarga di rumah,” ujar Yanti, anggota KWT Maju Lestari.
Melalui peran Dasamas, LAZ Al Azhar secara konsisten meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai pertanian tidak terkecuali untuk jenis tanaman hortikultura bagi masyarakat di desa-desa binaan yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Dengan bergeraknya KWT Maju Lestari ini, kami berupaya untuk menggali potensi peran perempuan untuk berperan aktif dalam pembangunan sektor pertanian. Diharapkan dapat menjadi alternatif masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan dari hasil pengembangan lahan mereka secara mandiri selama kondisi pandemi,” tutup Deden.