“Sesungguhnya Allah Dialah maha pemberi rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” (Q.S Az-Zariyat: 58).
Secara umum, seringkali kita berpikir bahwa rezeki itu hanya berbentuk uang atau harta. Padahal, makna rezeki tidak sesempit hanya terpatok pada uang yang kita miliki. Ketika manusia masih bisa bertahan hidup dengan keimanan yang ada dalam dirinya, itu juga bagian dari rezeki. Ketika kita dikelilingi orang yang baik itu juga rezeki. Rezeki begitu luas jangkauannya. Maka dari itu, jangan pernah kita mengorbankan sesuatu yang jauh lebih berharga demi mendapatkan harta. Allah Swt., telah menetapkan rezeki setiap hamba yang tidak akan salah takar apalagi tertukar. Rasa syukur yang ada dalam diri manusia membuat segala sesuatu akan terasa cukup, terlepas besar kecilnya harta yang dimiliki.
Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita menjumpai orang-orang yang tidak beriman dan tidak taat kepada Allah Swt., tetapi memiliki banyak harta dan diliputi kebahagiaan dunia. Sebaliknya, kita sering melihat orang-orang yang rajin beribadah, taat kepada Allah Swt., akan tetapi rezekinya biasa-biasanya saja. Perlu kita pahami fenomena ini bahwasannya dalam Islam, hal itulah yang disebut istidraj. Ciri istidraj adalah ketika mendapatkan kenikmatan yang berlimpah padahal ia sendiri jarang melakukan ibadah.
Baca juga: Kemerdekaan Finansial Menurut Seorang Muslim, Simak Penjelasannya!
Istidraj adalah azab berbentuk nikmat yang diberikan kepada orang-orang tidak beriman kepada Allah. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-An'am ayat 44, "Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) bagi mereka.”
Dalam hadis riwayat Ahmad juga dijelaskan bahwa, "Jika kamu melihat Allah memberi kepada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah." (HR Ahmad).
Istidraj menjadi sangat berbahaya apalagi terhadap seorang muslim yang sudah memahami hakikat istidraj. Ujian ini akan membuat orang-orang lalai terhadap perintah Allah Swt., menjadi jumawa, dan lupa mempersiapkan diri untuk bekal di akhirat kelak.
Baca juga: Ini Bedanya Infak dan Wakaf, Awas Keliru!
Cara agar terhindar dari istidraj adalah harus berhati-hati dalam menjalani hidup; perbanyak bersyukur dengan besar kecilnya harta yang dimiliki, tingkatkan ibadah kepada Allah, dan berdoa meminta perlindungan-Nya.