Dadan Kurnia atau yang akrab dipanggil Dadan merupakan salah satu petani binaan LAZ Al Azhar di Desa Cinanggela, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Jika sebelumnya Dadan bekerja di kota sebagai buruh harian untuk memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari, kini Dadan memilih untuk menjadi Petani Sejati di kampung halamannya.
Menjadi buruh jahit di konveksi dan terkadang bekerja sebagai kuli bangunan di Kota Bandung dan Jakarta membuat Dadan tidak bisa mendapatkan penghasilan yang menentu. Dadan akhirnya memutuskan untuk menjadi petani agar bisa meningkatkan penghasilannya.
Sejak berjalannya program pemberdayaan LAZ Al Azhar pada Juni 2019 yang berkolaborasi bersama MAI Foundation di Desa Cinanggela, Dadan mulai bergabung menjadi anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Cinanggela Gemilang. Melalui pendampingan dari hulu ke hilir yang dibersamai oleh Da’i sahabat masyarakat (Dasamas) program pemberdayaan berjalan untuk menciptakan masyarakat yang mandiri mulai dari pemberian modal usaha secara syar’i, serta pendampingan di berbagai sektor seperti, keagamaan, pendidikan, kesehatan, dan sosial.
Walaupun hanya mengenyam pendidikan di tingkat sekolah dasar, Dadan yang telah mengikuti pendampingan lebih dari 4 tahun telah memiliki penghasilan yang layak dengan hidup di desa. Dadan telah menunjukkan bahwa dirinya mampu memahami pengelolaan keuangan keluarga, pengelolaan pertanian di bidang padi dan hortikultura, dan mencari akses pasar yang menguntungkan.
”Alhamdulillah, saya bersyukur bisa terjun menjadi petani. Dari bertani ini saya bisa menghidupi keluarga. Semoga program ini dapat berjalan di seluruh pelosok desa,” ujar Dadan.