Dari Kandungan Hingga Surga, Kasih Ibu Tak Tergantikan

Dari Kandungan Hingga Surga, Kasih Ibu Tak Tergantikan


Eliyah
22/12/2024
1 VIEWS
SHARE

22 Desember adalah hari yang ditetapkan sebagai hari Ibu. Hal ini dilakukan untuk memperingati jasa dan pengorbanan dari orang tua terutama seorang ibu. Sebenarnya mengapresiasi ibu tidak harus menunggu tepat hari perayaannya, sudah seharusnya kita menghormatinya di setiap hari dan setiap saat. Islam sendiri sudah menjelaskan kedudukan yang dimiliki seorang ibu yang tertera dalam sebuah hadis yang berbunyi:

“Dari Abu Hurairah r.a, Seseorang datang kepada Rasulullah saw dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi saw menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi saw menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi saw menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca juga: Kisah Uwais Al Qarni, Penghuni Langit yang Tulus Mencintai Ibunya

Peran seorang ibu bukanlah suatu hal yang dapat diremehkan. Bahasa kasarnya, menjadi seorang ibu berarti rela mengorbankan diri demi melakukan yang terbaik untuk anaknya. Mengapa begitu? Dimulai dengan masa kehamilan hingga fase melahirkan seorang ibu dihadapi dengan kondisi antara hidup dan mati. Rasa sakit yang dirasakan, rela ia tahan demi mendengar tangisan pertama pada anaknya. Tidak berhenti di situ saja, ibu juga memiliki peran yang sangat penting dalam proses mendidik, merawat, dan mengawasi tumbuh kembang anak. 

Lantas, apa cara terbaik bagi seorang anak untuk mengapresiasi pengorbanan seorang ibu?

1. Menjadi anak yang berbakti

Sejatinya seorang ibu hanya ingin yang terbaik untuk anaknya. Berbakti kepadanya adalah cara terbaik dan termudah yang bisa dilakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan menghormatinya, mendengarkan nasihatnya, membantu pekerjaannya, bahkan membuatnya tersenyum sudah menjadi tanda bakti seorang anak kepada ibunya.

2. Terus mendoakannya

Tidak ada balas budi yang paling pantas untuk ibu selain upaya kita untuk mendoakannya. Walaupun terdengar remeh, doa bisa saja menjadi tameng terbaik yang bisa kita berikan kepada ibu. Doakanlah ia atas kesehatannya, kebaikannya, dan rasa terima kasih kita kepadanya. Islam sendiri mengatakan bahwa salah satu amalan yang tidak pernah terputus adalah anaknya yang senantiasa mendoakan kebaikan atasnya.

3. Bersedekah atas namanya

Selain berdoa, kalian bisa melakukan sedekah atas namanya. Terutama bagi yang ibunya telah tiada, bukan menjadi halangan untuk terus berbakti kepadanya. Dalam sebuah hadis, “Abu Abbas mengisahkan bahwa ketika ibunya Sa’d bin Ubadah meninggal dunia, namun Sa’d tidak ada di rumah, Sa’d bertanya kepada Rasulullah saw, ‘Wahai Rasulullah, ibuku meninggal dan ketika itu aku tidak hadir. Apakah dia mendapat aliran pahala jika aku bersedekah harta atas nama beliau?’ Nabi saw menjawab, ‘Ya.’” (HR. Bukhari No. 2756)

Baca juga: 3 Hak Orang Tua Semasa Hidup yang Jarang Diketahui!

Masih banyak berbagai cara lain untuk mengapresiasi jasa ibu. Terkadang hanya senyuman dan terima kasih sudah cukup untuk menyenangkan hatinya. Dan yang terpenting jangan sia-siakan waktumu dengan ibumu selama mereka masih ada. Yuk, berikan momen terbaik kepadanya sebagai bukti bahwa mereka telah berhasil mendidikmu menjadi anak yang baik. Selamat Hari Ibu!

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kedua orang tuamu. Hanya kepada  Aku kembalimu.” (Q.S Luqman: 14)

Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.


Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA