“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (Q.S Adz-Dzariyat: 56).
Bulan suci Ramadan adalah momen yang selalu ditunggu-tunggu oleh umat Islam setiap satu tahun sekali. Pasalnya, Ramadan adalah bulan yang membawa banyak keberkahan dan pahala-pahala dilipatgandakan. Seluruh umat muslim berlomba-lomba dalam kebaikan dan beribadah kepada Allah Swt.
Ramadan disambut dengan sangat meriah dan bahagia. Akan tetapi, tidak sedikit dari kita yang semangat ibadahnya luntur menjelang akhir-akhir Ramadan bahkan ketika Ramadan itu usai. Masih banyak dari kita yang kembali melakukan ibadah biasa-biasa saja. Padahal kita sadar bahwa Ramadan adalah bulan pembelajaran, yang mana kita belajar untuk terus semangat beribadah meskipun Ramadan sudah usai.
Sahabat, mari kita selidiki diri kita. Apakah pasca Ramadan, kita kembali seperti sediakala dengan semangat ibadah seadanya? Apakah takwa, sebagai buah dari perintah puasa Ramadan, sudah kita rasakan dalam diri kita? Atau yang lebih parahnya, kita sudah tidak lagi istikamah pada amalan-amalan baik. Mari kita terus menjaga iman dan semangat beribadah pasca Ramadan! Dalam mempertahankannya perlu upaya serius. Mau tahu caranya? Jangan skip tulisan ini.
1. Muhasabah
Muhasabah artinya introspeksi diri terhadap proses ibadah saat Ramadan. Hujanilah diri kita dengan pertanyaan-pertanyaan, apakah kita sudah memiliki niat yang benar saat ibadah Ramadan? Apakah kita sering melanggar aturan-aturan Allah? Apa yang membuat kita semangat ibadah di bulan Ramadan? Apa saja yang sudah kita lakukan selama Ramadan?
Baca juga: Puasa Syawal, Ini Dia Niat dan Ketentuannya!
Introspeksi atau muhasabah diri ini penting, agar kita punya alasan yang kuat mengapa kita harus terus semangat ibadah dan menjaga takwa meski Ramadan sudah tiada. Sebagai mana kata Rasulullah dalam hadis riwayat Tirmidzi.
“Orang yang cerdas (sukses) adalah orang yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri, serta beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah Swt.” (HR. Tirmidzi).
2. Mujahadah
Mujahadah artinya bersungguh-sungguh memerangi hawa nafsu dan menghindari segala perilaku yang dilarang Allah. Kalau kamu malas, paksa dulu. Lawan dulu godaan itu. Apa kata Allah?
“Dan orang-orang yang berjihad (bersungguh-sungguh) untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang orang yang berbuat baik.” (Al-Ankabut: 69).
3. Muraqabah
Artinya mendekatkan diri kepada Allah. Bagaimana caranya? Cari perkumpulan orang-orang solih, hindari hal-hal yang membuatmu dapat bermaksiat kepada Allah, dan berdoa kepada Allah agar terus dapat diistikamahkan.
Marilah untuk terus berusaha menjaga ketakwaan ini. Semoga Allah menjaga iman dan hati kita.