Adakah keutamaan dari puasa pada 9 dan 10 Muharam? Mungkin masih banyak yang belum mengetahui amalan apa saja yang dianjurkan pada bulan ini, yuk kita bahas bersama!
Dari Abu Qotadah Al Anshoriy, berkata:
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab,”Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).
Adapun puasa yang paling ditekankan untuk dilakukan adalah puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram, namun hukumnya tetap sunnah. Jadi, akan lebih baik jika dijalankan karena pada hari tersebut akan menghapus dosa-dosa satu tahun yang lalu.
Lalu bagaimana dengan hukum puasa pada tanggal 9 Muharram?
Imam Asy Syafi’i dan ulama Syafi’iyyah, Imam Ahmad, Ishaq dan selainnya mengatakan bahwa dianjurkan (disunnahkan) berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh sekaligus; karena Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam berpuasa pada hari kesepuluh dan berniat (berkeinginan) berpuasa juga pada hari kesembilan.
Apa hikmah Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menambah puasa pada hari kesembilan? An Nawawi rahimahullah melanjutkan penjelasannya.
Sebagian ulama mengatakan bahwa sebab Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bepuasa pada hari kesepuluh sekaligus kesembilan agar tidak tasyabbuh (menyerupai) orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja. Dalam hadits Ibnu Abbas juga terdapat isyarat mengenai hal ini. Ada juga yang mengatakan bahwa hal ini untuk kehati-hatian, siapa tahu salah dalam penentuan hari ’Asyura’ (tanggal 10 Muharram). Pendapat yang menyatakan bahwa Nabi menambah hari kesembilan agar tidak menyerupai puasa Yahudi adalah pendapat yang lebih kuat.
Para ulama telah menyatakan puasa Asyura ada tiga tingkatan yaitu sebagai berikut:
1. Puasa tiga hari, pada tanggal 9,10, dan 11 Muharram
2. Puasa tanggal 9 dan 10 Muharram
3. Puasa hanya tanggal 10 Muharram
Sumber: Rumaysho.com