Di bulan September ini, banjir menggenangi beberapa kecamatan di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah. Hujan lebat yang sudah terjadi beberapa hari mengakibatkan banjir sepanjang daerah aliran Sungai Seruyan. Setidaknya ada tiga desa terdampak banjir di Kecamatan Seruyan yaitu Desa Paten, Desa Banua Usang, dan Desa Hanau yang juga merupakan lokasi program pemberdayaan LAZWAF BMT Al Azhar.
Berdasarkan pantauan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seruyan menginformasikan di kecamatan lain ketinggian air mencapai 100 cm-200 cm. Dampak banjir yang terjadi pada Senin (7/9) kemarin ini mengakibatkan 4.000 kepala keluarga (KK) atau 16.459 jiwa harus mengungsi secara mandiri.
Koordinator Tim FORMULA Haikal menyebutkan 235 rumah mengalami kerusakan, sekolah, tempat ibadah, gedung perkantoran dan fasilitas umum lainnya juga terkena imbasnya. Tim FORMULA bersama Respoden LAZWAF BMT Al Azhar terjun membantu mengevakuasi para korban yang masih terjebak karena tidak adanya fasilitas transportasi untuk menyeberangi banjir.
Proses evakuasi dilakukan secara safety dengan menggunakan perlengkapan pelindung diri lengkap seperti helm, sepatu boot, rompi dan pelampung. “Saat ini kami masih bergerak mengelilingi desadesa terdampak banjir sebagai upaya penanganan darurat dengan menyediakan perahu untuk membantu proses evakuasi.” katanya.
Kemudian, pemerintah setempat terus melakukan pengecekan lapangan dan menghimbau masyarakat agar waspada mengamankan harta bendanya apabila sewaktu waktu debit air naik mengingat intensitas hujan yang masih terus mengguyur di beberapa wilayah Kalimantan Selatan.
Para pengungsi membutuhkan bantuan berupa makanan siap saji, selimut, alas tidur, dapur umum, hygiene kit, perlengkapan bayi dan wanita. Diharapkan dengan bantuan logistik dapat memberikan manfaat bagi para korban.