Seringkali kita mendengar kata-kata “Sabar juga ada batasnya!” Tidak sedikit orang yang mengucapkan hal tersebut, mungkin kita salah satunya. Kalau dilihat dari kaca mata manusia, wajar jika dikatakan sabar ada batasnya, karena manusia macam kita banyak keterbatasan, termasuk terbatas dalam segi mengatur emosi. Lalu apakah sabar juga ada batasnya?

Rezeki adalah salah satu nikmat dari Allah Swt. yang diberikan kepada hamba-Nya. Allah memberikan rezeki kepada hambanya dengan cara-cara yang berbeda. Ada rezeki yang didapat dengan cara bekerja, ada pula yang didapatkan dengan cara yang tidak terduga-duga. Lalu bagaimana agar kita mendapatkan rezeki yang baik dan berkah? Jangan coba-coba melakukan 3 hal ini.

Beberapa orang mungkin boleh saja begitu mudah melanjutkan pendidikannya, akan tetapi ada banyak anak-anak di Indonesia yang kesulitan untuk meraih pendidikan tersebut. Tidak sedikit anak-anak yatim yang kemudian lebih memilih bekerja daripada melanjutkan pendidikan karena harus membantu orang tuanya. Tidak sedikit juga anak yatim yang akhirnya putus sekolah demi melanjutkan bekerja untuk kebutuhan sehari-hari. Tidak semua orang beruntung dengan nasibnya, akan tetapi ada orang-orang yang seharusnya bisa mengubah nasib anak-anak yatim agar beruntung.

Allah memang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih, akan tetapi sifat itu untuk menunjukkan keagungan Allah, bukan untuk dijadikan alasan kita berbuat seenaknya di dunia. Tuhan memiliki hak prerogatif terhadap hambanya, bagaimana jadinya ketika kita sedang melakukan keburukan kemudian Allah mencabut nyawa kita?

Selawat Nabi adalah bentuk penghormatan kepada baginda Nabi Muhammad saw. Dalam surah Al-Ahzab ayat 56, Allah Swt. memerintahkan secara langsung kepada orang-orang yang beriman untuk senantisa berselawat kepada Rasulullah saw. Selain sebagai penghormatan, selawat nabi juga bisa menjadi wasilah kita untuk mendapatkan syafaat di yaumil akhir nanti.

Sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, banyak hal yang mungkin tidak kita ketahui dan banyak hal yang tanpa sadar dilakukan kemudian mengurangi pahala kita. Kadang-kadang perkara-perkara kecil yang kita pikir tidak akan berdampak apa-apa justru menjadi sesuatu hal yang diperhitungkan. Inilah yang kemudian perlu diperhatikan, ada beberapa hal kecil yang dapat menghalangi kita ke surga.

Sebanyak apapun kita berbuat kebaikan, tetap Allahlah yang memiliki hak prerogatif untuk memberikan pahalanya atau tidak. Namun demikian, kita juga bisa mewanti-wanti beberapa sifat atau sikap seperti apa yang sebetulnya bisa mengurangi atau bahkan menghapus amal baik kita?

Topik yang akhir-akhir ini banyak diperbincangkan adalah udara di Ibu Kota. Pasalnya, udara Ibu Kota sedang tidak baik-baik saja. Udara yang tidak sehat bisa berpotensi menyebabkan gangguan pernapasan, apalagi kepada kalangan yang sensitif, seperti lansia dan ibu hamil. Udara buruk dalam waktu lama juga bisa menyebabkan timbulnya penyakit, seperti asma, penyakit kulit, penyebaran virus, dan lain sebagainya. Maka dari itu, pentingnya menjaga kesehatan di tengah udara buruk yang berkeliaran.

Rabiul Awal menjadi bulan yang istimewa, karena di dalamnya terdapat peristiwa penting yang terjadi dalam Islam. Rabiul Awal adalah bulan ketiga setelah bulan Safar di penanggalan hijriah. Sama seperti bulan-bulan lainnya, bulan ini juga memiliki banyak keistimewaan. Rabiul Awal berasal dari dua kata yaitu “Rabi” dan “Awal” yang berarti musim semi pertama yang terjadi setelah Arab memenangkan perang. Inilah peristiwa penting yang terjadi pada bulan Rabiul Awal, simak penjelasannya!

Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin. Segala ibadah manusia diatur di dalamnya, termasuk dalam membaca ayat suci Al-Qur’an. Dalam membaca Al-Qur’an, tidak sedikit yang sekadar membaca tanpa tahu maknanya, apalagi seorang yang awam. Kadang-kadang ini juga menjadi perbincangan, apakah orang yang membaca Al-Qur’an tanpa tahu makna tetap dapat pahala atau tidak.