Perasaan kamu tentang artikel ini?
Cianjur, (20/11) — Suasana Desa Sukawangi mendadak ramai oleh langkah 192 murid kelas 8 SMP Islam Al Azhar 12 Rawamangun. Didampingi 15 guru, perwakilan Jam’iyyah, tim LAZ Al Azhar, serta kader lokal, mereka mengikuti rangkaian Field Trip & Life Skill di desa binaan tersebut.
Kunjungan ini menjadi bagian dari pembelajaran luar kelas yang dirancang untuk membuka cakrawala siswa mengenai kemandirian pangan, pengelolaan hasil pertanian, hingga bagaimana masyarakat desa membangun pemberdayaan dari akar rumput. Kepala Desa Sukawangi, Ahmad Dedi Suharyadi, menyambut rombongan dengan ucapan penuh kehangatan.
“Terima kasih sudah berkenan berkunjung ke Desa Sukawangi. Harapannya, para adik-adik mendapat kesan yang baik dari sini. Yang ilmunya didapat dipetik, yang jelek jangan dibawa pulang ke Jakarta,” ujarnya dalam sambutan pembuka.
Wakil Kepala SMP Islam Al Azhar 12 Rawamangun, Muhammad Arifin, menegaskan pentingnya pengalaman lapangan bagi siswa.
“Tujuan kita ke sini adalah menunjukkan dan mempraktikkan ilmu yang kita dapat di sekolah, sekaligus belajar bersyukur. Hari ini kalian melihat langsung proses penggilingan padi makanan yang setiap hari kita konsumsi. Semoga field trip ini membawa manfaat bagi kalian. Terima kasih kepada desa yang telah menyambut kami,” tuturnya.
Sebagai bentuk apresiasi, pihak sekolah menyerahkan plakat kepada pemerintah desa serta paket bakti sosial bagi warga Sukawangi. Rangkaian kegiatan lapangan berlangsung padat. Para siswa diajak melihat desa melalui tur odong-odong melewati panorama hamparan sawah. Setelah itu, setiap kelas mengikuti pembelajaran tematik, mulai dari menanam bibit cabai di rumah bibit, membuat produk UMKM berupa olahan keripik, belajar merajut peci, mengolah pupuk organik, mengenal pengembangan kandang komunal, praktik menanam padi, dan melihat langsung proses penggilingan padi menjadi beras di Rice Milling Unit (RMU).
Beragam aktivitas ini mempertemukan teori yang dipelajari di kelas dengan praktik di lapangan. Siswa diperkenalkan pada rantai produksi pangan, teknologi sederhana pedesaan, serta dinamika masyarakat yang bertumpu pada sektor pertanian. Kegiatan Field Trip & Life Skill diharapkan memberi pemahaman konkret kepada siswa tentang ketahanan pangan dan pentingnya pemberdayaan desa, sebuah pelajaran yang tak selalu bisa ditemukan di ruang kelas.
.jpeg)
