Syahrani: Dari Pembalak Liar, Jadi Petani Mandiri

Syahrani: Dari Pembalak Liar, Jadi Petani Mandiri


Eliyah
07/11/2025
23 VIEWS
SHARE

M. Syahrani, nama yang dulu bergaung lirih di antara pepohonan dengan langkah yang sering menapaki rimba untuk mencari kayu secara ilegal. Bukan sebuah kebanggaan, tapi hidup menuntut. Kadang, manusia tidak memilih jalan gelap karena ingin, melainkan karena tak tahu harus ke mana lagi. Di sudut Kalimantan Selatan, Desa Mangkalapi, ia tinggal.

Namun, hidup punya cara ajaib untuk membisikkan harapan. Saat program pemberdayaan dari LAZ Azhar hadir di desanya, Syahrani seolah mendengar panggilan baru dalam hidupnya. Ia bergabung dengan langkah ragu, tapi di dalam dadanya ada sesuatu yang menyala, yaitu sebuah tekad kecil untuk berubah.

Melalui pelatihan dan pendampingan, Syahrani belajar hal-hal yang dulu asing baginya: menyiapkan lahan, mengenal musim tanam, memahami tanah seperti memahami diri sendiri. Ia belajar bahwa bumi, ketika disapa dengan cinta dan kerja keras, akan memberi balasan yang tak terduga.

Dengan semangat yang tak lagi bisa dibendung, Syahrani mulai menggarap lahan seluas enam hektar. Di sana, ia menanam berbagai jenis tanaman pangan, hortikultura, hingga buah-buahan yang kini menghijaukan pandangannya setiap pagi. Dari keringat dan lumpur, tumbuh harapan baru. Bukan hanya untuk dirinya, tapi juga untuk desanya.

Perlahan tapi pasti, hasil bumi itu mengubah hidupnya. Pendapatan keluarga meningkat dan warga desa mulai menaruh hormat. Ia tak lagi berjalan sendirian; di belakangnya, beberapa warga ikut menapaki jalan yang sama, yaitu menjadi petani mandiri yang bermartabat.

Kini, Syahrani dikenal bukan sebagai pencari kayu ilegal, melainkan sebagai petani sejati. Ia bukan hanya menanam padi dan buah, tapi juga menanam semangat di hati banyak orang. Ia bisa berbagi dengan tetangga, membantu yang kesulitan, dan menebarkan cahaya perubahan di tanah yang dulu gelap oleh keputusasaan.

Perubahan hidup Syahrani bukan sekadar cerita tentang keberhasilan ekonomi. Ini adalah kisah tentang keberanian menebus masa lalu, tentang keyakinan bahwa manusia bisa tumbuh kembali, seperti tanah gersang yang kembali hijau setelah hujan pertama.

Melalui program pemberdayaan LAZ Azhar, jalan itu terbuka. Tapi yang membuatnya bercahaya adalah langkah Syahrani sendiri yang tekun, jujur, dan penuh cinta terhadap hidup baru yang ia perjuangkan.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA