Definisi bahwa bersedekah tidak perlu menunggu kaya adalah benar adanya. Mengapa demikian? Karena bersedekah tidak harus dengan harta yang melimpah, tetapi sikap atau perilaku baik pun bisa terhitung sebagai sedekah. Sedekah yang paling ringan adalah senyum. ”Senyum adalah sedekah” bukan sekadar pepatah. Tetapi dalam hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Baihaqi, hal tersebut juga disebutkan.
"Senyum manismu di hadapan saudaramu adalah sedekah." (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Baihaqi).
Tersenyum juga bagian dari kebaikan dan ibadah karena Rasulullah senang sekali tersenyum. Baginda Rasulullah adalah manusia yang murah senyum, baik sedang bertemu saudaranya, sahabatnya, atau sedang berbincang membicarakan suatu hal. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis riwayat Tirmidzi, "Aku tidak pernah melihat ada orang yang murah senyum melebihi Rasulullah saw." (HR. Tirmidzi). Dalam hadis lain juga disebutkan bahwa Rasulullah sangat senang sekali tersenyum.
Baca juga: Kearifan Zakat dan Sedekah dalam Kehidupan!
"Ketahuilah bahwa tidaklah Rasulullah saw membicarakan sesuatu kecuali beliau tersenyum." (HR Ahmad).
Lantas senyum yang seperti apa yang disebut dengan sedekah?
Senyum dianggap sedekah ketika senyum tersebut memiliki kekuatan untuk memberikan kebaikan, menghibur hati yang sedih, dan memberikan harapan kepada yang putus asa. Senyum yang tidak hanya memberikan manfaat bagi penerima, tetapi juga bagi yang memberikan senyuman tersebut. Senyum yang meningkatkan mood dan memberikan kebahagiaan, baik dari yang memberi atau yang menerima senyuman itu.
Mulai sekarang, yuk perbanyak tersenyum! Hadirkanlah senyuman yang ramah dan ikhlas dalam dirimu sehingga memancarkan aura positif untukmu dan orang-orang di sekitarmu.
.jpeg)
.jpeg)
