“Untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, mencuci dan wudhu saja sudah sulit. Untuk minum juga kita pakai air seadanya. Kalaupun ada sumber air, jaraknya 30 KM dari sini dan itu harus pake kendaraan.” Ujarnya.
Belum selesai warga Nusa Tenggara Timur (NTT) keluar dari krisis akibat Covid-19, kini mereka harus mengalami kekeringan selama 4 bulan akibat kemarau panjang. Hal ini juga dialami warga di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Kamis (17/09). Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa saat ini 100 persen dari total zona musim di Provinsi NTT masih berada dalam periode musim kemarau.
Curah hujan yang minim berdampak pada pengurangan ketersediaan air tanah sehingga menyebabkan kelangkaan air bersih untuk kebutuhan seharihari. Sumber mata air dan sumursumur warga mulai mengering dan menjadi rebutan masyarakat.
Menurut penuturan relawan LAZWAF BMT Al Azhar, Arifudin mengatakan bahwa di Kecamatan Ile Ape terdapat tujuh desa yang mengalami krisis air dari total masyarakat terdampak sebanyak 1.139 kepala keluarga (KK) dengan rincian Desa Kolipadan (445 KK), Desa Palilolon (67 KK), Desa Dulitukan (147 KK), Desa Tagawity (110 KK), Desa Beutaran (80 KK), Desa Rianbao (150 KK) dan Desa Kolontobo (140 KK).
Nur Asia salah satu terdampak kekeringan mengaku, sejak kepergian suaminya 6 tahun lalu ia harus sendirian berjuang mencari air bersih. Masyarakat sekitar juga rela mengantri berjam-jam untuk Majalah Care Edisi September 2020 www.lazalazhar.org mendapatkan beberapa drum air. “Untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, mencuci dan wudhu saja sudah sulit. Untuk minum juga kita pakai air seadanya. Kalaupun ada sumber air, jaraknya 30 KM dari sini dan itu harus pake kendaraan.” ucap Nur Asia.
Lain halnya bagi mereka yang tidak memiliki moda transportasi, mereka harus membeli air dengan harga tinggi yaitu Rp. 15.000/ Drum atau sekitar 200 liter. Kondisi ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Lembata, tetapi juga masyarakat di Ende, Sikka, Kupang, Sumba Timur, Sabu Rijua, Rote Ndao, Timur Tengah Selatan, Belu dan Kota Kupang.
LAZWAF BMT Al Azhar mengajak para donatur untuk membantu mengalirkan kebahagiaan untuk saudara kita di NTT. Sedekah dari Anda akan digunakan untuk aksi distribusi air bersih ke lokasi bencana kekeringan di Indonesia.