Militer Israel terus membombardir wilayah Gaza, Palestina dan membuat situasi semakin memprihatinkan. Serangan terkini terjadi pada hari Ahad (10/11/2024) kemarin yang menghancurkan sebuah rumah dan menewaskan 32 warga Palestina di wilayah Jabalia, Jalur Utara Gaza. Serangan ini, terjadi ke berbagai arah, terutama di kamp pengungsian yang seharusnya menjadi tempat aman bagi masyarakat. Penutupan akses bantuan kemanusiaan yang dilakukan para zionis di perbatasan Rafah semakin menyulitkan masyarakat Palestina dan memperburuk kondisi krisis kemanusiaan.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap tragedi yang terjadi di Palestina, Yayasan Pesantren Islam Al Azhar melalui Direktorat Dakwah dan Sosial serta Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah berkolaborasi dalam kampanye Satu Hati untuk Palestina. Kegiatan ini dibuka secara hybrid di Aula Buya Hamka, Masjid Agung Al Azhar, Jakarta Selatan (Senin, 11/11/2024).
Direktur Utama LAZ dan Wakaf Al Azhar Abu Hurairah mengungkapkan kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap sesama sekaligus sebagai bentuk kontribusi nyata dalam memberikan bantuan kemanusiaan bagi anak-anak dan masyarakat di Palestina yang terdampak konflik.
“Hari ini kita menggelar acara ini dalam rangka mengetuk hati murid-murid, para guru, orang tua, dan masyarakat luas untuk ikut berempati atas apa yang mereka rasakan. Tidak ada yang bisa kita buktikan sebagai saudara seiman dan seagama kecuali dalam rasa empati kepada sesama. Bersama kita bahu-membahu membantu masyarakat Peletina, tidak ada hal lain selain mereka bebas dari cengkeraman zionis,” ungkapnya.
Lanjut Abu, kegiatan yang berlangsung mulai dari 11-22 November 2024 ini akan melibatkan 223 sekolah, mulai dari 66 KB/TK Islam Al Azhar, 69 SD Islam Al Azhar, 59 SMP Islam Al Azhar, 28 SMA Islam Al Azhar, dan 1 Universitas Al Azhar. Selain itu juga, penggalangan dana melibatkan enam Masjid Agung dan Raya Al Azhar dan 20 masjid raya kemitraan di wilayah Jabodetabek. Bantuan yang akan terkumpul nanti akan menguatkan bantuan sebelumnya yang sudah disalurkan oleh keluarga besar Al Azhar seperti ambulans, makanan, sumur bor, hingga pengadaan sumber air bersih.
“Semoga kegiatan Satu Hati untuk Palestina bisa kita kawal terus sampai Palestina betul-betul merdeka. Dan bisa menjadi inspirasi untuk kalangan muda Indonesia agar terus merawat nilai kepedulian terhadap sesama, termasuk kepada isu kemanusiaan secara global,” tambahnya.
Sejak akhir 2023 hingga 2024, perang di Palestina telah menyisakan dampak yang teramat parah dan mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan. Tercatat sebanyak 40.738 jiwa para syuhada telah gugur di medan perang. Berbagai infrastruktur sipil seperti sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah telah luluh lantak. Selain itu, 90% sekolah di Gaza mengalami kerusakan serius, menghentikan proses belajar bagi sekitar 625.000 siswa. Tidak hanya kerusakan fisik, krisis ini juga mengakibatkan lebih dari 1,7 juta orang menjadi pengungsi internal di Gaza, dengan keterbatasan air bersih, layanan kesehatan, dan pangan. Rumah sakit beroperasi dalam kondisi terbatas akibat kekurangan bahan bakar dan obat-obatan, memperburuk situasi kesehatan masyarakat.