Literasi tidak lagi sekadar kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Seiring dengan derasnya arus informasi, makna literasi telah berkembang jauh. Kini, literasi menuntut kita untuk berpikir kritis, memilah informasi, dan membangun pandangan yang lebih luas terhadap dunia.
Setiap tanggal 8 September, Hari Literasi Internasional (International Literacy Day) diperingati untuk mengingatkan akan pentingnya literasi sebagai hak asasi manusia dan fondasi bagi masyarakat berpengetahuan. UNESCO menekankan literasi sebagai alat pembebasan diri dan sarana untuk pembangunan yang berkelanjutan.
Tahun ini tema yang diusung adalah “Promoting literacy in the digital era”. Digitalisasi telah mengubah cara belajar, hidup, bekerja dan bersosialisasi. Oleh karena itu, literasi menjadi sangat penting dalam membangun masyarakat yang inklusif, damai, adil, dan berkelanjutan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, setidaknya ada enam jenis literasi dasar yang perlu dikuasai oleh setiap individu:
1. Literasi baca tulis: kemampuan untuk memahami isi teks, baik yang tertulis maupun yang tersirat, untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi diri.
2. Literasi numerasi: kemampuan menggunakan angka dan simbol matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis sehari-hari.
Baca Juga: Literasi Zaman Now: Biar Nggak Gampang Kena Hoaks!
3. Literasi sains: kemampuan memahami fenomena alam dan sosial dan mengambil keputusan berdasarkan sains
4. Literasi digital: kemampuan memperoleh informasi dan pengetahuan dengan cepat, serta menggunakannya secara bijak dan bertanggung jawab.
5. Literasi finansial: kemampuan mengaplikasikan pemahaman tentang konsep, risiko, keterampilan, dan motivasi dalam konteks keuangan.
6. Literasi budaya dan kewargaan: kemampuan memahami dan bersikap terhadap budaya Indonesia, serta memahami hak dan kewajiban warga negara.
Di sisi lain, literasi dapat mengubah nasib seseorang. Contohnya seorang anak desa yang belajar menulis untuk menyuarakan aspirasinya, hingga pemuda yang membangun komunitas membaca agar anak-anak tidak tumbuh dalam kebutaan informasi. Dengan begitu, literasi telah menjadi alat yang sederhana dan paling nyata.
Maka, penting bagi kita untuk menguasai segala jenis literasi, sebab literasi dapat membentengi diri dari informasi yang menyesatkan. Sebaliknya, tanpa literasi yang memadai, masyarakat rentan terhadap hoaks, ujaran kebencian, dan manipulasi opini.
Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.