Kenapa Gen Z Lebih Suka Donasi Online? Jawabannya Bukan Karena Praktis Aja

Kenapa Gen Z Lebih Suka Donasi Online? Jawabannya Bukan Karena Praktis Aja


Risdawati
03/12/2025
8 VIEWS
SHARE

Di era serba digital, Gen Z menjadi generasi yang paling cepat beradaptasi dengan gaya hidup cashless. Riset menunjukkan 81% dari mereka lebih memilih dompet digital daripada uang tunai. Kebiasaan ini tidak hanya memengaruhi cara mereka berbelanja, tetapi juga cara mereka berbagi. Donasi yang dulu dilakukan secara langsung, kini berubah menjadi aktivitas sederhana lewat ponsel dan Gen Z berada di garis terdepan tren ini.

Karakter Gen Z dalam Berbagi

Mulai dari bantuan bencana hingga patungan untuk teman, Gen Z bisa berdonasi kapan saja hanya dengan beberapa klik. Banyak yang mengira mereka memilih donasi online karena praktis. Padahal, Gen Z tumbuh sebagai generasi yang peduli isu sosial, peka terhadap isu kemanusiaan, dan ingin melihat dampak nyata dari tindakan mereka. Mereka bukan hanya ingin memberi, melainkan ingin terhubung, merasa berarti, dan menjadi bagian dari perubahan yang besar.

Bagi Gen Z, dunia digital adalah realitas. Dengan persentase pengguna internet nasional mencapai 80,66% pada tahun 2025 dan durasi daring rata-rata lebih dari 8 jam per hari, menjadikan mereka generasi yang tumbuh dengan konektivitas tinggi, cepat menyerap informasi, dan sangat responsif terhadap isu sosial yang mereka temui secara online.

Kemampuan Gen Z dalam menjelajahi dunia digital menjadi landasan cara mereka berdonasi. Jika generasi sebelumnya masih cenderung mengandalkan metode konvensional, Gen Z justru semakin mantap memilih jalur online. Angkanya pun terus naik, pada 2022 sekitar 12% Gen Z Indonesia tercatat aktif berdonasi secara digital, melonjak jauh dari 2,7% pada 2019. 

Lonjakan angka tersebut menunjukkan bahwa akses digital yang mudah benar-benar membuka jalan bagi siapa saja untuk ikut berdonasi. Gen Z pun semakin terbiasa dengan konsep micro-donation, yaitu donasi kecil namun dilakukan secara rutin yang ketika dikumpulkan mampu memberikan dampak besar bagi penerimanya.

Hal yang mendorong Gen Z untuk berdonasi adalah kepekaan sosial yang tinggi. Selain itu, religiusitas juga berperan penting sebagai panduan, terutama dalam praktik filantropi Islam seperti zakat dan sedekah.

Lebih dari Praktis: Alasan Utama Gen Z Memilih Donasi Online

Memahami karakter Gen Z yang memiliki kepekaan sosial, keinginan melihat dampak nyata, dan kenyamanan dengan dunia digital, membuka gambaran mengapa mereka memilih donasi online. Alasan ini bukan hanya soal kemudahan, melainkan cara mereka berdonasi secara transparan, terkoneksi, dan berdampak. Berikut faktor utama yang membuat jalur daring menjadi pilihan Gen Z:

1. Transparansi dan akuntabilitas platform digital.

2. Kemudahan verifikasi dan kredibilitas lembaga.

3. Keterhubungan emosional lewat konten dan storytelling.

4. Akses global dan gerakan kolektif.

5. Fleksibilitas nominal dan micro-donation.

Tantangan di Balik Donasi Online

Meski mudah dan fleksibel, donasi online juga memiliki tantangan. tidak semua platform transparan sepenuhnya, dan kadang informasi penggunaan dana terbatas. Oleh karena itu, Gen Z perlu bijak memilih lembaga terpercaya agar niat baik mereka benar-benar berdampak. Salah satu pilihan yang aman dan profesional adalah LAZ Al Azhar, yang telah banyak dipercaya masyarakat untuk menyalurkan zakat, sedekah, dan donasi kemanusiaan. Dengan reputasi yang jelas dan sistem pelaporan transparan, platform ini membantu setiap kontribusi sampai kepada yang membutuhkan, sehingga setiap kebaikan yang kamu berikan dapat dirasakan secara nyata.

Dengan demikian, apa pun platformnya, semangat Gen Z dalam berdonasi mengajarkan kita bahwa kebaikan bisa dilakukan dengan cara modern sekaligus bermakna. Dengan kesadaran sosial, keterhubungan digital, dan niat tulus, setiap kontribusi baik besar atau kecil bisa menjadi bagian dari perubahan nyata. Di tangan generasi ini, filantropi bukan sekadar aktivitas, melainkan juga wujud kepedulian dan iman yang dijalankan secara cerdas.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA