Masih bingung bedain infak sama sedekah?
Kamu ingin tahu lebih dalam tentang infak dan sedekah?
Yuk, cari tahu apa perbedaan mendasar antara infak dan sedekah!
Ya, jika dilihat dari kacamata sosial, sedekah dan infak memang sama-sama merupakan kegiatan memberikan sesuatu kepada orang lain. Dari definisi yang lain, sedekah dan infak adalah dua hal yang berbeda. Dari mana perbedaannya? Infak berasal dari bahasa Arab, “anfaqa-yunfiqu” yang artinya adalah membelanjakan atau membiayai. Sedangkan sedekah berasal dari kata, “shadaqah” yang artinya benar dalam arti benar beriman kepada Allah Swt.
Perbedaan yang paling nyata dari keduanya adalah wujud dari barang yang diberikan. Infak adalah amalan yang dikerjakan dengan mengeluarkan harta atau penghasilan yang dimiliki. Hal ini sejalan dengan hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
“Infakkanlah hartamu. Janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau mensedekahkan). Jika tidak, maka Allah akan menghilangkan barokah rizki tersebut. Janganlah menghalangi anugerah Allah untukmu. Jika tidak, maka Allah akan menahan anugerah dan kemurahan untukmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Lantas, bagaimana jika seseorang tidak memiliki harta berlebih untuk diinfakan?
Baca juga: Sedekah Mampu Gugurkan Dosa
Maka dari sini, hadirlah sedekah sebagai peran untuk menyempurnakan ibadah berinfak. Allah Swt telah menghendaki kemudahan untuk selalu berbuat baik dalam beribadah kepada-Nya. Bagi umat Islam yang belum memiliki kemampuan untuk berinfak, Allah Swt telah memberikan jalan dengan memerintahkan untuk bersedekah, karena sedekah adalah kegiatan berbagi yang tidak harus berwujud harta. Seseorang dapat bersedekah dengan menggunakan waktu, tenaga, ilmu, atau bantuan lainnya yang membawa manfaat bagi orang-orang yang membutuhkan.
Ketika kita membuang duri atau paku di jalanan untuk melindungi pengendara lainnya, itu juga bagian dari sedekah. Mengasihi dan merawat binatang, menanam pohon, dan segala kebaikan lainnya adalah sedekah. Sebagaimana kata hadis riwayat Bukhari.
“Segala kebaikan adalah sedekah.” (HR. Bukhari).
Baik infak maupun sedekah tentu keduanya mendapatkan pahala luar biasa dan berlipatganda dari Allah Swt. Tidak akan pernah berkurang harta kita jika digunakan untuk kepentingan agama Allah. Seseorang yang memiliki harta berlebih dapat berinfak. Tetapi jangan berkecil hati bagi orang yang tidak dapat berinfak, karena kita bisa bersedekah dengan selalu berbuat baik sebagai wujud ketaatan kepada Allah Swt. Itulah kenapa Rasulullah mengajurkan untuk umatnya menjadi orang yang bermanfaat, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia.” (HR. Ahmad).
Baca juga: Masuk Surga Jalur Sedekah, Memang Bisa?
Perlu kita tahu, itulah kenapa dalama bersedekah, berinfak, atau berzakat sekalipun, harus adanya keimanan dalam diri, karena ketika seseorang sudah beriman, mereka paham bahwa memberi atau mengeluarkan harta dari yang dimiliki tidak akan rugi dan membuat berkurangnya harta.
“Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” (HR. Muslim).
Setiap harta yang kita miliki ada hak orang lain di dalamnya. Itulah mengapa indahnya Islam yang mengajurkan bersedekah, berinfak, dan mewajibkan berzakat bagi yang sudah memenuhi ketentuan.
Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.