Tahun ini, masyarakat Indonesia terutama di wilayah Jawa-Bali mengawali event Iduladha dengan kondisi yang berbeda. Event yang juga disebut dengan kurban ini terlaksana di tengah keputusan pemerintah untuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Hal ini dilakukan pemerintah dalam rangka menekan angka penyebaran Covid-19 yang melonjak tinggi awal bulan Juli. Statistik menunjukkan angka penyebaran Covid-19 pada awal Juli 2021 di Indonesia mencapai 5.000 kasus perhari, Ini merupakan angka penyebaran Covid-19 tertinggi tahun ini, sehingga pemerintah mengambil langkah yang cepat untuk memutus penyebaran Covid-19.
Penutupan beberapa titik jalan protokol, himbauan untuk melakukan ibadah di rumah, juga melarang aktivitas pekerjaan di kantor-kantor non esensial dilakukan dalam rangka menyukseskan PPKM Darurat Jawa-Bali ini. Dengan hal ini diharapkan masyarakat enggan untuk keluar rumah kalau tidak mendesak. Tepat apa yang dilakukan oleh pemerintah dan lembaga-lembaga terkait ini. Kondisi kota yang biasanya ramai oleh kendaraan baik sepeda motor, mobil, truk dan kendaraan lainnya kini berubah menjadi sepi.
Kondisi ini menyisakan cerita tersendiri bagi peternak atau tengkulak yang membuka lapak jual beli hewan kurban, tak terkecuali lembaga-lembaga penyedia hewan kurban termasuk Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar Jawa Timur. Banyak dari mereka yang hewan kurbannya tidak laku juga kesulitan untuk mengirimkan hewan kurbannya ke para mudhohi (orang yang berkurban) karena ditutupnya beberapa titik jalan.
LAZ Al Azhar Jatim sendiri tidak mengadakan pasar kurban (lapak hewan kurban) karena dianggap memicu terjadinya kerumunan. Sebagai upaya menyukseskan event kurban ini, LAZ Al Azhar memaksimalkan fasilitas digital untuk menyapa para donatur. Itu sebabnya, dengan memanfaatkan fasilitas daring seperti telepon, whatsApp blast, email blast dan juga market online digerakkan agar memudahkan para mudhohi menjalankan ibadah kurbannya.
Menurut Aditya Kusuma, Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Jawa Timur mengatakan para amil yang melakukan mobilisasi untuk mengantarkan hewan kurban ke para mudhohi, masjid, musala dan juga lokasi-lokasi pemotongan lainnya telah dilengkapi dengan surat tugas dari satgas Covid-19, sebagai salah satu lembaga kritikal yang masih diperbolehkan beroperasi di masa PPKM darurat.
“Alhamdulillah, tahun ini LAZ Al Azhar Jawa Timur melakukan penyembelihan dan pendistribusian hewan kurban sebanyak 5 ekor sapi dan 70 ekor kambing. Berkah kurban ini telah dirasakan oleh 2.199 KK yang tersebar di wilayah Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Malang, Tuban, dan Ngawi,” ungkapnya.
Meskipun telah membawa surat tugas, bukan berarti tim LAZ Al Azhar Jatim bebas untuk melakukan apa pun. Tidak jarang tim LAZ Al Azhar harus putar balik dan mencari akses jalan lain karena jalan utamanya ditutup. Ketika mengadakan kegiatan penyembelihan pun LAZ Al Azhar Jatim juga berkoordinasi dengan pemangku pemerintahan dan satgas Covid-19 setempat.
“Kami bersyukur dengan menerapkan protokol yang ketat, LAZ Al Azhar Jatim bisa menjalankan amanah dari para mudhohi. Amanah yang kami terima tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelum virus Corona merabah ke Indonesia. Terima kasih para mudhohi, telah menghadirkan bahagia untuk para mustahik. Tetap semangat untuk kita semua, semoga wabah Covid-19 ini, segera berakhir dan kehidupan kita bisa seperti sedia kala. Aamiin aamiin ya rabbal alamiin,” tambah Aditya.