Wakaf Al Azhar turut memeriahkan kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2021 oleh Bank Indonesia melalui talkshow virtual dengan tema ‘Wondership Waqf’. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara "Lelang Wakaf Produktif Road to ISEF 2021" yang dilaksanakan melalui via zoom dan juga live YouTube (Kamis, 14/10).
Acara ini dipandu oleh Gareng (GM Wakaf Al Azhar Rayan Asa Luminaries) dan Petruk (Kepala Kantor Layanan LAZ Al Azhar Bintaro) serta menghadirkan pembicara keren yaitu Kepala Bidang Pemberdayaan Ummat YPI Al Azhar Damarahmad Setiobudi, Kepala Bidang Kerjasama YPI Al Azhar Gunanto Suprapto, dan Influencer Razka Nabillian. Dalam acara ini juga ditampilkan tarian Gatot Kaca, penampilan musik dari santri-santri Rumah Gemilang Indonesia dan Assalam yang merupakan para amil LAZ Al Azhar.
Deputi Direktur Departemen Ekonomi Keuangan Syariah Bank Indonesia (DEKS BI) Feri Noor dalam sambutannya mengungkapkan wakaf sejatinya berpotensi sebagai penggerak ekonomi umat. Wakaf produktif merupakan sebuah skema pengelolaan donasi wakaf dengan memproduktifkan donasi tersebut sehingga menghasilkan surplus yang berkelanjutan. Namun demikian, informasi mengenai wakaf produktif dalam aspek ekonomi belum diketahui masyarakat luas.
“Selain wakaf tanah, dalam perkembangannya inovasi wakaf juga menghadirkan wakaf uang dan surat berharga sebagai salah satu basis untuk kemajuan perekonomian umat,” ucapnya.
Berwakaf juga dapat dilakukan oleh siapapun dengan mudah, tidak perlu menunggu menjadi seorang yang sukses. Mulai dari hal kecil, sudah bisa berwakaf mulai dari sepuluh ribu rupiah. Kini setiap orang dapat berwakaf dan membantu menguatkan nilai wakaf melalui program wakaf produktif.
Damarachmad Setiobudi mengatakan bagaimana luar biasanya wakaf dalam dunia pendidikan dan dakwah khususnya untuk YPI Al Azhar. Semua pencapaian YPI Al Azhar selama 70 tahun ini juga dimulai dari asset wakaf yang di amanahkan para wakif.
“Alhamdulillah, how wonderful pengelolaan wakaf oleh nadzir yang amanah terhadap kesejahteraan masyarakat telah berjalan sejak tahun 1952. Perkembangan kegiatan sosial berjalan dari waktu ke waktu seperti pusat pendidikan hingga perguruan tinggi, pusat training, pengembangan wakaf produktif bagi desa-desa terpencil dan lainnya. Targetnya wakaf Al Azhar tidak hanya memberi dampak secara nasional namun juga internasional sehingga umat muslim secara global mendapat kebaikan dari dahsyatnya wakaf,” jelasnya.
Dalam acara yang bernuansa kebudayaan Indonesia ini juga dihadirkan santri Rumah Gemilang Indonesia sebagai penerima manfaat dari program wakaf. Aset wakaf produktif digunakan untuk pendidikan dan pelatihan tata busana dan kuliner halal bagi pemuda produktif yang putus sekolah. Hal ini bertujuan untuk menekan angka pengangguran dengan memaksimalkan dana wakaf.