KSM Candali Manfaatkan Pupuk Organik Untuk Budidaya Aglaonema

KSM Candali Manfaatkan Pupuk Organik Untuk Budidaya Aglaonema


Siti Adidah
17/10/2022

Tanaman Aglaonema merupakan salah satu jenis tanaman hias yang banyak ditanam serta dirawat di rumah-rumah untuk dijadikan hiasan maupun property hidup pemanis ruangan. Tanaman yang dikenal dengan sebutan “Sri Rejeki” ini berhasil dibudidaya oleh anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Candali Berdaya.

KSM Candali Berdaya merupakan kelompok pemberdayaan ekonomi masyarakat binaan LAZ Al Azhar yang berfokus pada peternakan domba. Namun, perekonomian anggotanya tidak hanya bergantung pada jual-beli domba tetapi juga dilatih untuk terus mengembangkan peluang potensi yang ada di KSM Candali Berdaya, salah satunya potensi budidaya tanaman hias Aglaonema.

Menurut Dompas, Ketua KSM Candali Berdaya sekaligus kader lokal LAZ Al Azhar di Desa Candali, Kecamatan Ranca Bungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengatakan dengan memanfaatkan pupuk organik dari kotoran domba yang diproduksi anggota di rumah pupuk, inovasi budidaya tanaman hias mulai dilakukan.

“Kami memaksimalkan bahan baku kotoran hewan dari domba-domba milik anggota KSM Candali Berdaya ini sebagai media tanam juga pupuk alami untuk melakukan budidaya tanaman hias Aglaonema. Karena kami melihat daya tarik pecinta tanaman hias jenis ini cukup tinggi,” ungkapnya.

Warna dan corak daunnya yang bervariatif menjadi pemikat tersendiri bagi para penikmat tanaman hias. Aglaonema dapat dibudidayakan dengan tiga metode yaitu cangkok, stek dan biji. Adapun jenis Aglaonema yang dibudidayakan salah satunya ialah Aglaonema Bidadari, Aglaonema Siam Aurora, Aglaonema Widuri, dan Aglaonema Tiara. Untuk harga jualnya sendiri tanaman ini dibanderol dengan harga 15.000-50.000 rupiah per pot.


Baca juga: LAZ Al Azhar Cilacap Distribusikan Ribuan Bantuan Makanan Siap Saji untuk Korban Banjir


Berkat pendampingan Dasamas dan kerja keras yang dilakukan para anggota, kini anggota KSM Candali Berdaya memiliki sumber pendapatan baru selain di bidang peternakan.

BACA JUGA