Inilah perjuangan Risnawati Nurlatifah, (21thn) yang merupakan santri Rumah Gemilang Indonesia (RGI) angkatan ke 27 jurusan Aplikasi Perkantoran. Ia tinggal di Kampung Babakan, Desa Cukangkawung, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya. Diterimanya Risnawati menjadi santri RGI ini sangat tidak mudah. Risnawati sejak kecil sudah menjadi yatim piatu, sepeninggalan kedua orang tuanya, ia tinggal bersama ibu sambung dan kedua kakaknya.
Ibu sambungnya bekerja serabutan yang hanya memiliki penghasilan Rp. 25.000 - Rp. 50.000/hari. Dengan pendapatan yang sangat pas-pasan, hati Risnawati tergerak untuk bekerja keras membantu perekonomian keluarganya. Di masa mudanya, ia rela bekerja menjadi Asisten Rumah Tangga (ART) 9 bulan lamanya. Sebab tidak banyak kecocokan yang dihadapinya, ia melanjutkan kerja sebagai buruh pabrik.
Risnawati sendiri hobi menulis dan membaca hingga ia memiliki cita-cita menjadi seorang psikolog dan penulis. Maka dari itu ia memutuskan untuk mendaftar RGI dengan saran kakaknya (alumni RGI angkatan ke-20). Banyak perjuangan dan rintangan yang harus ia lalui dari pendaftaran hingga bisa lolos seleksi. Salah satunya, ketika ingin mempersiapkan keberangkatannya. Saat itu ia mengalami musibah kecelakaan yang membuat kakinya sulit untuk berjalan. Sang kakak sempat ingin membatalkan perjalanannya, namun dengan semangat dan tekad yang kuat, Risnawati melanjutkan perjalanannya menuju RGI.
"Jika di depan sana ada peluang emas, saya akan sangat bersyukur. Akan saya manfaatkan itu untuk melakukan hal yang harus saya lakukan. Menciptakan sesuatu yang mampu mengubah hidup keluarga dan khususnya saya sendiri dan berharap hal itu dapat bermanfaat bagi orang lain," ungkap Risnawati.
Kini Risnawati sedang fokus belajar di RGI selama 6 bulan kedepan. Semoga dengan segala niat, usaha dan tekadnya meraih cita-cita, Risnawati selalu diberi kemudahan dan kelancaran dalam menuntut ilmu di RGI serta menjadi santri yang berguna dan berakhlakul karimah.