Bandung, (03/7) – Di balik suasana hangat kebersamaan warga Desa Cinanggela, terdapat satu titik cahaya harapan yang tumbuh dari kerukunan dan semangat gotong royong, Saung Ilmu. Di tempat sederhana ini, para ibu rumah tangga merajut mimpi melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) Cinanggela Sejahtera, sebuah komunitas ekonomi yang lahir dari kesadaran kolektif akan pentingnya kemandirian keluarga.
Berawal dari sekadar kumpul rutin sebulan sekali yang digelar oleh pengurus Saung Ilmu, pertemuan itu tumbuh menjadi ide besar dan membentuk kelompok ekonomi yang berdaya bagi masyarakat desa.
KWT Cinanggela Sejahtera resmi terbentuk dan telah terdaftar di tingkat desa dan kecamatan, lengkap dengan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai legalitas formal. Kelompok ini kini beranggotakan 15 orang perempuan yang tak hanya mengandalkan semangat, tapi juga menyisihkan modal dari kantong pribadi untuk membiayai usaha bersama.
Produk yang mereka hasilkan adalah makanan ringan khas kampung yang akrab di lidah masyarakat lokal, seperti rengginang, opak, keripik pisang, dan keripik singkong. Semua proses produksi dilakukan di Saung Ilmu dan memanfaatkan waktu luang setelah pekerjaan rumah tangga selesai.
Untuk sementara, distribusi produk masih terbatas di warung-warung sekitar desa dan pasar kecamatan. Namun semangat mereka tak sebatas pasar lokal. Dengan tekad dan kerja sama yang solid, KWT Cinanggela Sejahtera berharap bisa menembus pasar yang lebih luas.
Tak hanya memproduksi makanan, kelompok ini juga menghadirkan beberapa kegiatan agar lebih produktif, seperti kumpul rutin untuk memperdalam wawasan keislaman dan memperkuat fondasi rumah tangga, edukasi ekonomi keluarga dan pelatihan pemanfaatan lahan pekarangan, dan pengelolaan usaha bersama berbasis KUB (Kelompok Usaha Bersama), dengan sistem bagi hasil yang adil.
“Dengan semangat bersama, semoga langkah ini menjadi jalan termudah menuju keberhasilan dan kemandirian,” ujar salah satu anggota KWT.
Bagi para anggota, usaha ini bukan sekadar urusan ekonomi. Ini adalah bagian dari ibadah, sebuah ikhtiar kolektif yang diharapkan mendatangkan keberkahan. Dari saung yang sederhana, mereka melangkah pasti, mewujudkan mimpi melalui kebersamaan, doa, dan kerja keras.