“Allah
tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan
ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.” (Q.S Al-Baqarah: 286).
Tidak ada kehidupan yang dijalani tanpa adanya ujian atau
masalah. Setiap orang memiliki ujiannya masing-masing, hanya saja kadarnya yang
berbeda yang disesuaikan dengan kesanggupannya.
Allah Swt. memberikan ujian tidak lain adalah untuk menguji
keimanan hambanya, karena dalam surah Al-Ankabut ayat 2 menegaskan bahwa, “Apakah manusia mengira bahwa mereka akan
dibiarkan begitu saja pada setiap waktu, tempat dan situasi hanya dengan
mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji dengan hal-hal yang
dapat membuktikan hakikat keimanan mereka, yaitu dalam bentuk cobaan-cobaan dan
tugas-tugas keagamaan?”
Selain itu, hadirnya ujian dan cobaan membuat kita menjadi lebih kuat, menjadi lebih sabar dan ikhlas, menjadi lebih memahami tentang makna hidup. Terkadang kebaikan dan rasa cinta Allah pun hadir di balik ujian yang kita terima. Hanya saja, kadang-kadang kita sebagai manusia bersuuzon atau berprasangka buruk terhadap apa yang terjadi pada diri kita. Padahal, segala apa yang terjadi selalu ada hikmah yang bisa diambil. Tinggal bagaimana cara pandang kita melihat sesuatu yang terjadi dalam hidup ini.
Baca juga: Allah Sebaik-baiknya Tempat Mengadu
Mengapa
ujian membuat kita lebih kuat? Karena diri kita sudah terlatih dengan hal-hal
yang sulit, dengan masalah rumit yang kemudian kita bisa menyelesaikannya.
Ujian juga seharusnya membuat iman kita menjadi lebih kuat. Cobalah untuk
mengingat ke belakang, bagaimana kisah Nabi Ayyub yang diuji dengan begitu
banyak ujian, seperti diuji dengan hilangnya harta, anak-anak, sampai diuji
dengan penyakit yang membuat ia dijauhi banyak orang. Akan tetapi, ujian
tersebut ia sebut sebagai bentuk rasa cinta Allah kepadanya. Ia tidak goyah
iman hanya karena ujian yang menimpanya. Betapa hebat dan kuatnya iman
orang-orang terdahulu. Dan kisah mereka menjadi inspirasi untuk kita yang hidup
pada zaman ini.
Tidak
ada ujian yang besar karena kita mempunyai Allah yang Maha besar. Tidak ada
ujian yang sulit karena Allah berjanji dalam kesulitan beriring kemudahan.
Tinggal bagaimana kita sebagai hamba bisa menjalankan tugas-tugas layaknya
manusia yang mencari rida Allah, menggapai cintanya Allah, dan terus belajar menjadi hamba yang taat di tengah
hiruk pikuknya dunia.