Ipar adalah Maut; Beginilah Islam Mengatur Adab Terhadap Ipar!

Ipar adalah Maut; Beginilah Islam Mengatur Adab Terhadap Ipar!


Eliyah
28/06/2024

Salah satu kesempurnaan Islam tercermin dari bagaimana agama ini mengatur segala persoalan dalam hidup. Islam mengatur hambanya mulai dari bangun pagi hingga tidur lagi. Begitu pun dengan persoalan yang terjadi, baik dari ranah internal maupun eksternal. Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin, ajaran dan aturannya dihadirkan untuk membuat umat Muslim berjalan sesuai dengan koridornya sebagai hamba. Termasuk interaksi yang tidak memperhatikan adab dalam hubungan keluarga, dalam hal ini adalah saudara ipar. 

Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah memberikan peringatan terkait adab-adab hubungan dengan saudara ipar. 

“Berhati-hatilah kalian masuk menemui wanita.” Lalu seorang laki-laki Anshar berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat Anda mengenai ipar?” Beliau menjawab, “Hamwu (ipar) adalah maut.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari ungkapan ipar adalah maut maksudnya perlu adanya kehati-hatian yang ketat terkait interaksi antara istri dengan ipar laki-laki atau antara suami dengan ipar perempuan, karena bagaimana pun seorang ipar bukanlah mahrom sehingga adab-adab interaksi antara keduanya perlu diperhatikan. Islam melalui syariatnya telah mewanti-wanti dan menutup rapat keburukan-keburukan yang akan terjadi dalam ranah keluarga di antaranya menetapkan aturan terkait adab terhadap ipar.

Itulah mengapa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagaimana seharusnya interaksi laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom!

1. Jangan bersolek berlebihan

Bagi seorang muslimah, jangan bersolek berlebihan dan memperlihatkannya kepada yang bukan mahrom. Cukuplah bersolek untuk suami.

Baca juga: 20 Nasehat Buya Hamka tentang Kehidupan yang Membuat Hati Sejuk!

2. Tundukan pandangan

Dalam Islam, semuanya sudah diatur. Laki-laki diatur untuk menundukkan pandangan sedangkan perempuan diminta untuk menutup auratnya. Dalam sebuah hadis Qudsi Rasulullah memperingati hal ini.

“Pandangan itu semacam anak panah yang berbisa dari anak-anak panah iblis. Barang siapa meninggalkannya lantaran takut kepada-Ku (Allah), maka Aku akan menggantinya dengan manisnya iman di hatinya.” (HR. Tabrani).

3. Usahakan tidak tinggal bersama

Ingat, ipar itu bukan mahrom! Setidaknya untuk mencegah kemungkinan buruk yang terjadi, janganlah seorang ipar (laki-laki maupun perempuan) tinggal bersama dengan saudaranya yang sudah menikah. Maka interaksinya harus dijaga betul-betul dan tidak berlebihan.

4. Jangan membukakan pintu

Tidak membukakan pintu kala sendiri di dalam rumah kepada semua tamu yang bukan mahrom.

5. Komunikasi secukupnya

Apabila perlu adanya interaksi dan komunikasi dengan yang bukan mahrom (ipar) lakukanlah secukupnya. Gunakan bahasa yang lugas dan tidak mendayu-dayu.

Baca juga: 12 Quotes Buya Hamka tentang Cinta

6. Ikhtilat

Hindari perbuatan berbaur dengan lawan jenis yang bukan mahrom tanpa ada kepentingan, karena hal ini akan lebih mudah mendatangkan fitnah dan keburukan.

Tidaklah Islam mengatur ketat interaksi antara laki-laki dan perempuan selain untuk sebuah kebaikan. Sebagaimana diperingatkan oleh Rasulullah dalam hadis riwayat Ahmad dan Muslim.

“Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau. Dan, sesunguhnya Allah menjadikan kalian sebagai khalifah (pengatur) di atasnya, hingga Dia melihat bagaimana kalian beramal. Karena itu takutlah kalian kepada dunia dan berhati-hatilah terhadap wanita, karena awal fitnah yang menimpa Bani Isra’il adalah pada wanitanya.” (HR. Ahmad dan Muslim).

Semoga kita menjadi hamba yang pandai bergaul tetapi tidak menerjang rambu-rambu dalam syariat Islam.



Yukkk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.

BACA JUGA