20 Nasehat Buya Hamka Tentang Kehidupan yang Membuat Hati Sejuk

20 Nasehat Buya Hamka Tentang Kehidupan yang Membuat Hati Sejuk


Siti Adidah
12/04/2023

Buya Hamka, adalah seorang ulama besar di Indonesia. Buya Hamka dilahirkan dari keluarga yang taat beragama. Kemudian Buya Hamka tumbuh dewasa hingga menjadi ulama yang berpengaruh besar saat itu.

Tidak hanya sebagai ulama, Buya Hamka juga dikenal sebagai sastrawan, filsuf, sejarawan, dan politikus yang dihormati. Buku ‘Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (1937)’ dan ‘Di Bawah Lindungan Ka’bah (1936)’ adalah salah satu karyanya yang sangat fenomenal dan populer hingga kini.

Sebagai seorang ulama, Buya Hamka kerap membuat beberapa nasehat yang penuh makna. Berikut 20 nasehat Buya Hamka tentang kehidupan yang membuat hati sejuk yang dikutip dari beberapa sumber.

 

1.              "Kata-kata yang lemah dan beradab dapat melembutkan hati dan manusia yang keras."

2.              "Al-Quran yang dibaca baik-baik adalah tanda jiwa yang kenyang akan makanan bergizi."

3.              "Orang berakal hidup untuk masyarakatnya, bukan buat dirinya sendiri."

4.              "Supaya engkau mendapat sahabat, hendaklah diri engkau sendiri sanggup menyempurnakan menjadi sahabat orang."

5.              "Di belakang kita berdiri satu tugu yang bernama nasib, di sana telah tertulis rol yang akan kita jalani."

6.          "Seseorang yang menolak memperbarui cara-cara kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku seperti orang yang terus memeras jerami untuk mendapatkan santan."

7.               "Janji Tuhan sudah tajalli, mulialah umat yang teguh iman. Allah tak pernah mungkir janji tarikh riwayat jadi pedoman."

8.             "Agama tidak melarang sesuatu perbuatan kalau perbuatan itu tidak merusak jiwa. Agama tidak menyuruh, kalau suruhan tidak membawa selamat dan bahagia jiwa."

     Baca juga:12 Quotes Buya Hamka Tentang Cinta

9.          "Kehidupan itu laksana lautan. Orang yang tiada berhati-hati dalam mengayuh perahu, memegang kemudi dan menjaga layar, maka karamlah ia digulung oleh ombak dan gelombang. Hilang di tengah samudera yang luas. Tiada akan tercapai olehnya tanah tepi."

10.        "Adil ialah menimbang yang sama berat, menyalahkan yang salah dan membenarkan yang benar, mengembalikan hak yang empunya dan jangan berlaku zalim di atasnya. Berani menegakkan keadilan, walaupun mengenai diri sendiri, adalah puncak segala keberanian."

11.          "Tuan boleh kata muslim itu fanatik, tapi tuan juga harus dengan kata hati tuan bahwa itu adalah modal besar bagi kemerdekaan Indonesia. Untuk tuan tahu, itu bukanlah fanatik, itu adalah gairah."

12.    "Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan tuntunan kebaikan tanpa mengetahui keburukan yang kemudian anda dapat."

13.          "Kemerdekaan suatu negara dapat dijamin teguh berdiri apabila berpangkal pada kemerdekaan jiwa."

14.          "Bahwasanya air mata tiadalah ia memilih tempat untuk jatuh, tidak pula memilih waktu untuk turun."

      Baca juga:Siapakah Buya Hamka? Yuk, Kenal Lebih Dekat

15.    "Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah."

16.       "Jangan takut jatuh, kerana yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Yang takut gagal, kerana yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah. Jangan takut salah, kerana dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang kedua."

17.           "Ikhlas dan sejati akan bertemu di dalam senyuman anak kecil, senyum yang sebenarnya senyum, senyum yang tidak disertai apa-apa."

18.           "Satu-satunya alasan kita untuk hadir di dunia ini adalah untuk menjadi saksi atas keesaan Allah."

19.           "Emas tak setara dengan loyang. Sutra tak sebangsa dengan benang."

20.        "Kalau Tuhan tidak menjadikan perhambaan dan perbudakan,tentu tidak akan timbul keinginan hendak mengejar kemerdekaan. Memang kalau tiada kesakitan, orang tidak mempunyai keinginan untuk mengejar kesenangan. Oleh itu tidak keterlaluan jika dikatakan bahwa sakit dan pedih adalah tangga menuju kejayaan."

BACA JUGA