Ini yang Membuat Abu Thalhah Bergegas Mewakafkan Kebunnya

Ini yang Membuat Abu Thalhah Bergegas Mewakafkan Kebunnya


Eliyah
02/09/2024

Istilah wakaf sering disebut sebagai kegiatan sedekah dari satu orang ke orang lainnya. Secara sederhana, wakaf dapat dipahami sebagai salah satu bentuk sedekah harta yang sifatnya permanen. Seseorang yang mewakafkan hartanya biasanya membekukan atau membatasi pemanfaatannya untuk hal-hal yang diperbolehkan dalam syariat Islam.

Sebelum kita mengenal wakaf, Rasulullah dan para sahabatnya sudah lebih dulu berwakaf. Ulama sepakat bahwa wakaf merupakan ibadah yang dianjurkan syariat. Sebagaimana kisah Abu Thalhah yang bergegas mewakafkan kebunnya karena mendengar salah satu ayat tentang berwakaf. Dalam surah Ali-Imran ayat 92 Allah Swt befirman:

“Kamu sekali-kali tidak sampai pada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu sedekahkan, tentang hal itu, sungguh Allah Maha Mengetahui.” (Q.S Ali-Imran: 92).

Baca juga: Ini Dia Macam Wakaf Produktif

Saat mendengar ayat tersebut, sahabat Thalhah bergegas mewakafkan kebun Bairuha’, kebun kurma miliknya yang paling ia sukai. Ia bergegas mendatangi Rasulullah dan berkata, “Aku ingin mengamalkan apa yang diperintahkan Allah untuk menyedekahkan apa yang kita cintai, wahai Rasulullah. Dengan harapan mendapatkan kebaikan sekaligus sebagai simpanan di sisi Allah. Maka ambillah dan letakkan ia di tempat yang pantas menurutmu. Terimalah kebun Bairuha’, satu-satunya harta yang aku miliki, sebagai sedekah. Aku serahkan kepada Anda untuk dibagi-bagikan kepada orang yang membutuhkan.”

Nabi pun sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Abu Thalhah, hingga beliau bersabda, “Bagus sekali, itu adalah investasi yang menguntungkan (di akhirat)” (HR. Bukhari).

Pada zaman Rasulullah, para sahabat mewakafkan harta yang paling mereka cintai. Kisah ini memberikan pembelajaran bahwa dalam bersedekah, hendaklah kita memberikan yang terbaik. Jika kita belum mampu berwakaf, bersedekahlah semampunya, karena tidak perlu menunggu kaya agar bisa bermanfaat untuk orang lain.


Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.

BACA JUGA