Soal kentut kali ini amat berbeda dan memiliki aroma yang istimewa. Kentut yang ini adalah nama seorang barista kopi legendaris dari desa binaan LAZ Al Azhar di Dusun Laharpang, Puncu, Kediri, Jawa Timur. Legendaris karena usianya sudah tidak muda lagi yakni 85 tahun.
Tapi soal selera dan rasa kopi racikannya tetap tidak kalah dengan barista muda. Sewaktu muda Mbok Kentut berprofesi sebagai buruh pabrik kopi milik PT Perkebunan Nusantara, selain itu, dia juga mengurus kebun kopi milik sendiri.
Hasil dari menjadi buruh petik kopi digunakan untuk mengolah kopi sendiri secara tradisional. Kopi Dusun Laharpang sangat harum dan terkenal dengan sebutan Kopi Koncis Arabika. Racikan kopi yang dibuatnya dilakukan dengan tangan dan feeling Mbok Kentut mengambil beberapa sendok besar kopi bubuk. Kemudian gula dituangkan sesuai selera penikmat kopi setelah air panas terisi ke dalam gelas.
Aroma kopi dari racikan tangan Mbok kentut sangat pas membuat kopi memiliki cita rasa yang enak. Ilmu pengolahan kopi Mbok Kentut diwariskan menjadi ilmu meracik kopi bercita rasa khas Kopi Kelud bagi anak cucunya.
Pemasarannya sendiri sudah merambah ke berbagai provinsi seperti Jakarta, Sulawesi, Kalimantan, dan Jawa Barat. Melalui pendampingan oleh Dai Sahabat Masyarakat (Dasamas) yang dikirim LAZ Al Azhar, kini Kopi Kelud pun terus dikembangkan. Dari mulai pengemasan, pemasaran hingga pembuatan kelompok untuk pengelolaan semua dilakukan dalam program pemberdayaan ekonomi masyarakat Sejuta Berdaya.
Hasilnya, Kopi Kelud mulai muncul sebagai salah satu kopi terbaik Nusantara karena memiliki penikmat dan cita rasa yang khas. Para petani kopi dan juga mulai merasakan berkahnya.
Pengolahan kopi warisan Mbok Kentut benar-benar memberikan peran sangat besar bagi peningkatan kualitas Kopi Kelud. Diharapkan ke depan, Kopi Kelud semakin diterima luas oleh masyarakat sehingga menambah kekayaan kopi Nusantara dan memberikan kesejahteraan para petani kopi di Laharpang yang sebagian besar adalah korban letusan Gunung Kelud di tahun 2014.