Cara Ini Dilakukan Nabi Saat Sakit

Cara Ini Dilakukan Nabi Saat Sakit


Eliyah
03/10/2024

“Tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit (yang terus menerus), rasa capek, kekhawatiran, kesedihan, kesusahan hati atau sesuatu yang menyakiti, sampai duri yang menusuknya melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Ujian yang menimpa seorang muslim bukanlah hanya dari rezeki, keluarga, teman, dan lain-lain. Akan tetapi, rasa sakit yang kita rasakan juga bagian dari ujian. Ada dua respon seseorang ketika ditimpa sakit. Pertama dia sabar, kedua dia mengeluh. Penyakit yang sering menimpa kita juga pernah dirasakan oleh Rasulullah. Semasa hidup, Rasulullah juga pernah tertimpa sakit. Tahukah sahabat? Bagaimana sikap Rasulullah dalam menyikapi ujian sakit tersebut?

1. Berdoa dan membaca basmalah

Rasulullah selalu berdoa meminta perlindungan sembari membaca basmalah dan bertiup ke bagian tubuh yang sakit.

2. Makan dan minum

Ketika sakit, mungkin banyak dari kita yang nafsu makannya menurun. Perlu kita ketahui, makan dan minum adalah cara yang dilakukan nabi saat sakit. Hal ini tentu bukan sembarang makan, melain Rasul memilih madu, kurma, habatusauda sebagai obat tradisionalnya. Madu adalah obat yang disebut secara eksplisit dalam surah an-Nahl.

“Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya. Di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.” (QS. An-Nahl: 69).

Baca juga: Adab Menjenguk Orang Sakit yang Kamu Harus Tahu!

3. Melakukan bekam

Rasulullah melakukan bekam dalam kurun waktu 17, 19, dan 21 hari. Dari Ibnu Mas'ud ra berkata, "Rasulullah saw berbicara tentang malam Isra saat beliau menunaikan perjalanan di malam hari bahwa tidaklah beliau melewati sekumpulan malaikat melainkan mereka menyuruh beliau dengan mengatakan, 'Perintahlah umatmu untuk melakukan bekam'." (HR. at-Tirmidzi, Ahmad).

Pengobatan lain yang pernah dilakukan Rasulullah, yakni kay atau menempelkan besi panas pada daerah yang terluka. Namun demikian, Rasulullah tidak menyukainya karena menimbulkan rasa sakit.

Zaman Rasulullah sering sekali melakukan pengobatan dengan cara tradisional. Hidup yang sudah mulai modern ini membuat kita sudah banyak beralih pada pengobatan melalui dokter umum maupun spesialis. Apapun pengobatan yang kita lakukan dalam upaya penyembuhan, niatkan dan yakini bahwa itu hanyalah perantara sedangkan yang menyembuhkan tetap Allah Swt.

Ketika sedang sakit, baiknya untuk tidak mengeluh dan perbanyak berzikir kepada Allah, karena sakit akan menjadi penggugur dosa ketika kita sabar dan ikhlas dengan ujian tersebut.


Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Klik di sini.

BACA JUGA