Berkhidmat Untuk Kemanusiaan: Kiat Aksi Sosial Berbasis Nilai Islam

Berkhidmat Untuk Kemanusiaan: Kiat Aksi Sosial Berbasis Nilai Islam


Eliyah
07/02/2024

Aksi sosial berbasis nilai islam memiliki peranan yang signifikan dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Berkhidmat untuk kemanusiaan menjadi inti dari nilai-nilai islam yang mengajarkan kasih sayang, keadilan, dan kepedulian terhadap sesama. 

“Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mukmin dari berbagai kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya di hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat, dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan tutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hamba-Nya selama hamba-Nya menolong saudaranya…” (H.R Imam Muslim)

Sebagai mahluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan orang lain, maka tentu saja kita wajib untuk menjaga hubungan baik dengan orang banyak. Islam menekankan pentingnya keadilan sosial yang mencakup perlakuan adil terhadap semua lapisan masyarakat. Aksi sosial berbasis nilai islam mendorong untuk mengatasi ketidaksetaraan dan ketidakadilan di masyarakat. 

Dalam perjalanan kehidupan, berkhidmat untuk kemanusiaan bukan hanya sekedar tindakan, tetapi panggilan dari hati yang tulus. Islam sebagai panduan hidup memberikan landasan kuat untuk aksi sosial yang bermakna. Berikut kiat-kiat berkhidmat berbasis nilai-nilai Islam sebagai panduan:

1. Niat yang tulus

Seseorang yang berbuat kebaikan kepada sesama, atau memberi bantuan kepada yang membutuhkan, hendaknya didasari oleh niat agar bisa meraih rida Allah semata. Bisikan-bisikan hati yang mengarahkan kita kepada unsur ria dan takabur, atau bahkan pamrih, hendaknya kita coba bersihkan dalam diri kita.

Maka oleh karena itu, di sinilah letak pentingnya lurus niat dalam setiap amalan kita. Rasulullah saw. pernah bersabda:

“Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.” (HR. Bukhari)

Amalan kita akan dinilai oleh Allah Ta’ala sesuai dengan niatnya. Dan bagi Allah tidak ada yang tersembunyi dalam pandangan-Nya. Sebesar apapun perbuatan baik kita kepada orang lain, namun terlihat oleh-Nya bahwa di dalamnya terselip niatan bukan untuk Allah Ta’ala, ada ria dan sombong dalam dirinya, meskipun orang lain menganggap hal tersebut luar biasa, maka tetap saja Allah pasti mengetahuinya.

2. Bermanfaat untuk sesama

Rasulullah bersabda dalam sebuah hadis yang artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (Hadis Riwayat Ath-Thabrani). 

Setiap orang bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Memberikan manfaat kepada orang lain tidak harus menunggu kaya, cerdas, berpengaruh, terkenal, dan cerdas. Dengan apa adanya kita, kita bisa memberikan manfaat kepada sesama.

Penting untuk kita tanamkan dalam hati, bahwa apapun yang kita lakukan dan berikan sebagai wujud menjadikan kehadiran kita bermanfaat bagi sesama, jangan sekali-kali mengharapkan balasan atau pujian dari orang lain. Katakanlah orang yang kita bantu membalas semua bantuan yang kita berikan dengan bantuan yang setimpal dengan yang pernah kita berikan, Allah sanggup memberikan balasan yang lebih dari itu.

3. Zakat dan sedekah

Zakat memiliki banyak keistimewaan, hikmah, dan manfaat, baik bagi muzaki, mustahik, maupun bagi masyarakat secara luas. Ini merupakan rahmat dan karunia Allah Swt bagi hamba-Nya yang taat atas perintah zakat ini. Sebagai ibadah maliyah, zakat mempunyai dimensi dan fungsi sosial ekonomi atau pemerataan karunia Allah Swt dan merupakan perwujudan solidaritas sosial, rasa kemanusiaan, pembuktian persaudaraan Islam, pengikat persatuan umat dan bangsa, sebagai pengikat batin antara golongan kaya dengan golongan miskin.

Baca juga: Berbuat Baik Bisa Menularkan Kebaikan juga Loh!

“Dan bersegeralah kamu kepada keampunan Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang takwa. Yaitu orang-orang yang menginfakkan (hartanya) baik di waktu senang atau di waktu susah, dan orang-orang yang menahan kemarahannya dan memaafkan kesalahan orang. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan”. (QS. Ali Imran: 133-134).

Dalam konteks Islam, zakat dan sedekah memiliki peran penting dalam membantu membangun kesejahteraan sosial melalui berbagai aspek, termasuk pembangunan ekonomi, pemberdayaan sosial, dan pengurangan kesenjangan sosial.

4. Tolong menolong

Saling tolong-menolong di antara sesama manusia dalam hal kebaikan yang mana merupakan kewajiban setiap muslim sekaligus ciri khas umat muslim sejak zaman Rasulullah saw.

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan. Dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwa lah kamu kepada Allah, sesungguhnya siksa Allah sangat berat.” (Q.S Al-Maidah : 2)

Perintah untuk saling tolong-menolong dalam hal kebaikan ini juga tetap beriringan dengan ketakwaan kepada-Nya. Hal tersebut karena dalam ketakwaan, juga terkandung adanya rida dari Allah Swt, sementara ketika berbuat baik pasti akan membuat orang-orang menyukai kita. Nah, barang siapa yang dapat mengkombinasikan antara rida Allah Swt dan rida manusia, maka sungguh kebahagiaan akan datang ke dalam dirinya secara melimpah.

5. Toleransi dan Kepedulian

Aksi sosial harus mencerminkan nilai-nilai toleransi dan kepedulian terhadap perbedaan. Islam mengajarkan bahwa keberagaman masyarakat harus dihargai dan dijaga.   Toleransi merupakan salah satu hal yang penting di kehidupan kita.

Makna dari toleransi sendiri yaitu seperti sikap saling menghormati sesama. Toleransi antar umat beragama dan kepedulian sosial sangat penting dan harus diterapkan karena membuat kehidupan semakin rukun dan damai, serta dapat meningkatkan rasa persaudaraan. Selain itu, toleransi juga dapat meningkatkan rasa nasionalisme terhadap negara kita ini dan meningkatkan perkembangan negara. Toleransi dapat meningkatkan rasa nasionalisme juga karena dengan memiliki sikap toleransi, hal itu berarti kita menghargai orang lain baik itu pendapat, agama, atau apapun.

 Melalui penerapan kiat-kiat berbasis nilai Islam dalam aksi sosial, semoga kita dapat membentuk masyarakat yang lebih peduli dan bermanfaat bagi sesama. Semoga setiap langkah kecil kita dapat menjadi bagian dari perubahan positif untuk kemanusiaan.

BACA JUGA