Belajar Sabar dari Istri Nabi Zakaria; Isya' binti Faqudz

Belajar Sabar dari Istri Nabi Zakaria; Isya' binti Faqudz


Eliyah
16/02/2024

Sejak diangkatnya Zakaria menjadi nabi, Allah Swt mengutusnya untuk berdakwah di kalangan Bani Israil. Meski begitu, hanya sedikit Bani Israil yang akhirnya masuk Islam berkat upaya Nabi Zakaria 'alaihis salam.

Isya' binti Faqudz keturunan Bani Israil yang masuk Islam kemudian dinikahi oleh Nabi Zakaria. Berdakwah tidak selalu menjadi mudah bagi seseorang yang menikah dengan Bani Israil. Bani Israil terus berpegang pada keyakinan lamanya. Khawatir akan keselamatan diri karena lemahnya iman Bani Israil, lantas membuat Nabi Zakaria berdoa agar diberikan keturunan karena Isya' yang tak kunjung hamil hingga memasuki masa menopausenya.

Doa Nabi Zakaria disebutkan dalam Al-Qur'an berikut

Dia (Zakaria) berkata, "Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah melemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, sedang aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku. Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu, yang akan mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Yakub; dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridai." (Q.S Maryam: 4-6).

Nabi Zakaria dan Isya' telah lama mendambakan seorang anak yang kelak akan meneruskan perjuangannya dalam berdakwah memimpin umatnya menjauhi setiap kesesatan. Nabi Zakaria tidak membiarkan kemandulan yang diderita sang istri sejak kecil, juga usia lanjut mereka menghentikannya untuk selalu berdoa dan bersusah payah bersandar kepada Allah Swt.

Baca juga: Kisah Thalhah bin Ubaidillah, Sahabat Pemberani yang Dijamin Masuk Surga

Allah pun menjawab doa-doa Nabi Zakaria dengan lahirnya Yahya. Allah berfirman,

"Maka, Kami memperkenankan doanya dan kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnya, mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk." (Q.S Al-Anbiya: 90)

Dengan adanya kejadian ini, Allah kemudian mengabulkan permintaan mereka berkat kesungguhan doa, senantiasa bersabar, dan niat mulia mereka. Nabi Zakaria sangat gembira mengetahui bahwa dia akan menjadi seorang ayah dan tidak sabar menunggu lahirnya seorang anak bernama Yahya, yang juga akan diangkat menjadi nabi dan rasul disampaikan kepada mereka oleh Malaikat Allah, Jibril.

Tidak ada sesuatu pun yang mustahil bagi Allah. Jika Allah menghendaki “Kun Fayakun”, yang terjadi maka terjadilah. Kisah Isya' binti Faqudz sebagai bukti kekuatan doa dan iman. Selain itu dalam kisah ini kita harus percaya bahwa Allahlah sebaik-baiknya perencana. Begitulah kisah Isya' binti Faqudz yang patut diteladani.

BACA JUGA