Sejak
diangkatnya Zakaria menjadi nabi, Allah Swt mengutusnya untuk berdakwah di
kalangan Bani Israil. Meski begitu, hanya sedikit Bani Israil yang akhirnya
masuk Islam berkat upaya Nabi Zakaria 'alaihis salam.
Isya'
binti Faqudz keturunan Bani Israil yang masuk Islam kemudian dinikahi oleh Nabi
Zakaria. Berdakwah tidak selalu menjadi mudah bagi seseorang yang menikah
dengan Bani Israil. Bani Israil terus berpegang pada keyakinan lamanya. Khawatir
akan keselamatan diri karena lemahnya iman Bani Israil, lantas membuat Nabi
Zakaria berdoa agar diberikan keturunan karena Isya' yang tak kunjung hamil
hingga memasuki masa menopausenya.
Doa
Nabi Zakaria disebutkan dalam Al-Qur'an berikut
Dia (Zakaria) berkata, "Ya Tuhanku,
sungguh tulangku telah melemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, sedang aku
belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku. Dan sungguh, aku
khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul,
maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu, yang akan mewarisi aku dan mewarisi dari
keluarga Yakub; dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridai."
(Q.S Maryam: 4-6).
Nabi Zakaria dan Isya' telah lama mendambakan seorang anak yang kelak akan meneruskan perjuangannya dalam berdakwah memimpin umatnya menjauhi setiap kesesatan. Nabi Zakaria tidak membiarkan kemandulan yang diderita sang istri sejak kecil, juga usia lanjut mereka menghentikannya untuk selalu berdoa dan bersusah payah bersandar kepada Allah Swt.
Baca juga: Kisah Thalhah bin Ubaidillah, Sahabat Pemberani yang Dijamin Masuk Surga
Allah
pun menjawab doa-doa Nabi Zakaria dengan lahirnya Yahya. Allah berfirman,
"Maka,
Kami memperkenankan doanya dan kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami
jadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnya, mereka adalah orang-orang yang
selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka
berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas dan mereka adalah orang-orang yang
khusyuk." (Q.S Al-Anbiya: 90)
Dengan
adanya kejadian ini, Allah kemudian mengabulkan permintaan mereka berkat
kesungguhan doa, senantiasa bersabar, dan niat mulia mereka. Nabi Zakaria
sangat gembira mengetahui bahwa dia akan menjadi seorang ayah dan tidak sabar
menunggu lahirnya seorang anak bernama Yahya, yang juga akan diangkat menjadi
nabi dan rasul disampaikan kepada mereka oleh Malaikat Allah, Jibril.
Tidak
ada sesuatu pun yang mustahil bagi Allah. Jika Allah menghendaki “Kun Fayakun”,
yang terjadi maka terjadilah. Kisah Isya' binti Faqudz sebagai
bukti kekuatan doa dan iman. Selain itu dalam kisah ini kita harus percaya
bahwa Allahlah sebaik-baiknya perencana. Begitulah kisah Isya' binti Faqudz
yang patut diteladani.