Aib merupakan sesuatu yang ada pada diri seseorang yang sifatnya buruk atau tidak menyenangkan. Setiap kita pasti pernah melakukan kesalahan dan dosa di masa lalu dan memiliki aibnya masing-masing, maka tugas kita adalah menjaganya. Allah Swt berfirman :
"Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan aib orang lain; dan janganlah kamu mengumpat sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang”. (Q.S Al-Hujurat : 12)
Allah memerintahkan kepada kita untuk menutupi aib diri kita sendiri dan sesama muslim. Sebaiknya jangan sekali-kali mengumbar-umbar dosa yang telah diperbuat, karena itu bukanlah hal yang harus dibanggakan, justru itu adalah hal yang harus diperbaiki.
Pada zaman sekarang banyak sekali orang yang mengungkapkan perasaan dan masalah pribadinya di media sosial. Kemudahan dalam mengakses media sosial membuat orang-orang mudah untuk saling membuka aib bahkan ada beberapa juga yang berakhir saling mencemooh dan berujung pertengkaran. Hal tersebut menjadi perhatian di tengah masyarakat dan ini bukan karakter seorang muslim.
Baca juga: Inilah Perkara yang Berpotensi Menghapus Pahala, Poin 3 Sering Terjadi, 'Kan?!
Allah menyukai menutup aib hamba-Nya apabila berbuat dosa dan Allah tidak suka dengan hamba yang membuka aibnya sendiri. Bahkan, Allah tidak akan mengampuni dosa yang sengaja menampakkan dan terang-terangan dalam melakukan kemaksiatan. Allah Swt berfirman :
“Sesungguhnya, orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. An-Nur: 19)
Allah menutup aib hambanya di dunia dan di akhirat. Allah juga memberikan kesempatan untuk bertaubat dan tidak mengumbar aibnya. Tetapi, justru kita yang terkadang memberitahukan kepada orang lain dan membanggakan maksiat. Naudzubillah.
Setiap manusia pasti mempunyai kesalahan dan aibnya masing-masing. Ada baiknya kesalahan tersebut diperbaiki dan aib yang dimiliki dijadikan pelajaran dan segeralah bertaubat kepada Allah. Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun Segala Dosa.