Jakarta, (3/8) – Ribuan warga memadati kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu pagi, dalam aksi solidaritas besar-besaran untuk rakyat Palestina. Aksi ini menjadi penegasan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap krisis kemanusiaan yang tengah berlangsung di Gaza.
Sejak fajar, masyarakat dari berbagai kalangan berbondong-bondong berdatangan membawa bendera, syal, dan spanduk bertema Palestina. Atribut-atribut itu menjadi simbol dukungan dan empati terhadap korban kekerasan dan blokade berkepanjangan yang diberlakukan Israel. Suasana tegang berubah menjadi penuh harapan ketika Menteri Luar Negeri Sugiono naik ke panggung menyuarakan pesan resmi dari Presiden Prabowo Subianto.
Dalam pidatonya, Sugiono menegaskan bahwa dukungan Indonesia bukan sekadar simbolis. Sejak awal masa jabatan Presiden Prabowo, kemerdekaan Palestina telah menjadi agenda nasional, bukan hanya retorika, melainkan amanah konstitusi berdasar Pembukaan UUD 1945.
”Pak Prabowo selaku presiden Indonesia menempatkan urusan Palestina sebagai prioritas dan berkomitmen penuh memperjuangkan kemerdekaan Palestina,” tuturnya.
Sebagai bentuk aksi konkret, pemerintah Indonesia akan segera mengirim 10.000 ton beras ke Gaza. Sebelumnya, Indonesia sudah mengirim 4.400 ton logistik serta ratusan miliar rupiah dalam bentuk bantuan kemanusiaan. Ini bukan sekadar janji, tapi aksi nyata dalam mendukung Palestina.
Untuk menjaga keamanan, kepolisian menerjunkan dua ribu personel gabungan dalam aksi tersebut. Acara yang berlangsung damai itu dipadati dengan agenda orasi, doa bersama lintas elemen, pembacaan pernyataan sikap, serta penggalangan dana.
Selain mengecam keras agresi militer Israel, massa juga mendesak dibukanya jalur distribusi bantuan kemanusiaan. Aksi ini menjadi sinyal kuat kepada komunitas internasional agar segera bertindak menghentikan penderitaan rakyat Palestina.