Setiap manusia tentu pernah mengalami kesulitan dan musibah yang menimpa kehidupannya. Tidak ada yang bisa menolak dan menghalangi datangnya musibah, semua terjadi atas kehendak-Nya. Saat musibah menimpa, perasaan sedih, kecewa, marah, penyesalan secara manusiawi akan menghampiri. Lalu bagaimana sikap yang harus dilakukan saat menghadapi musibah?
Dalam Al-Quran surat Al-Baqarah:155 Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
Artinya: “Dan Kami pasti akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali untuk dihisab)” (QS al Baqarah: 155-156).
Selalu berbaik sangka kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala mampu memberikan kelapangan hati untuk kita menerima semua cobaan dan musibah yang terjadi. Meyakinkan diri untuk percaya meskipun musibah berawal dari duka namun akan berakhir dengan suka. Kerena sejatinya apapun musibah yang terjadi memiliki hikmah yang mungkin tidak kita sadari, seperti:
1. Diampuni dosa-dosa
2. Bentuk kasih sayang Allah Subhanahu Wa Ta'ala
3. Memberi kesadaran bahwa manusia adalah hamba yang lemah
4. Bentuk dari kekuasaan-Nya
5. Pengingat diri agar tidak melampaui batas
Maka, saat musibah menimpa diri, keluarga, dan kerabat terdekat disunahkan untuk senantiasa memperbanyak istigfar, dzikir, dan berdoa memohon ampunan agar kebaikan selalu mengalir kepada kita. Juga menjadikan musibah yang menghampiri sebagai proses introspeksi diri, penguatan hati, dan muhasabah agar selalu mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.