Setetes Nira, Sejuta Harapan

Setetes Nira, Sejuta Harapan


Eliyah
16/10/2025
26 VIEWS
SHARE

Di sebuah dusun kecil bernama Glempang, pelosok Desa Kotayasa, Banyumas, hidup seorang ibu rumah tangga sederhana yang tak pernah menyerah pada keadaan. Namanya Bu Dirah. Tak ada yang menyangka, dari dapur kecil di rumahnya, ia akan menyalakan cahaya perubahan bagi keluarganya dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Dulu, hidup Bu Dirah hanya bertumpu pada hasil gula kerek gula merah tradisional yang ia dan suaminya buat setiap hari. Harganya tak seberapa, hanya Rp15.000 per kilogram. Jauh dari cukup untuk memenuhi semua kebutuhan hidup. Namun di tengah keterbatasan, Bu Dirah tak pernah berhenti bermimpi. Ia tak ingin hanya bertahan. Ia ingin bangkit.

Hingga suatu hari, kesempatan datang lewat program pelatihan di Saung Ilmu, yang bekerja sama dengan Universitas Jenderal Soedirman, LAZ Al Azhar dan YBM Brilian. Di sanalah Bu Dirah mengenal dunia baru: gula kristal organik. Tak hanya lebih sehat dan alami, gula jenis ini juga memiliki nilai jual yang jauh lebih tinggi.

Dengan semangat, bu Dirah mengikuti setiap pelatihan, menyerap ilmu, dan mencoba menerapkannya di rumah. Ia berani keluar dari zona nyaman, mencoba teknologi sederhana untuk memproduksi gula kristal yang berkualitas tinggi. Bersama sang suami yang tetap setia sebagai penderes nira kelapa, mereka mulai meniti jalan baru.

Perjuangan itu berbuah manis. Kini, Bu Dirah mampu memproduksi 6–8 kilogram gula kristal organik setiap hari, dengan harga jual mencapai Rp21.500 per kilogram. Peningkatan yang sangat berarti bagi ekonomi keluarga.

Lebih dari sekadar pendapatan yang naik, yang paling mengharukan adalah rasa syukur dan kebanggaan yang terpancar dari wajah Bu Dirah. Ia tidak hanya berhasil mencukupi kebutuhan keluarganya, tetapi juga membuktikan bahwa perempuan desa pun bisa menjadi pengusaha tangguh asal diberi kesempatan dan terus mau belajar.

Hari ini, Bu Dirah bukan hanya produsen gula. Ia adalah simbol ketekunan dan perubahan. Seorang perempuan yang memilih untuk tidak mengeluh, tetapi bertindak. Seorang ibu yang membuktikan bahwa manisnya hidup bisa diraih, bahkan dari setetes nira dan sepenuh hati.

Dan kisah Bu Dirah belum berakhir. Karena setiap butir gula kristal yang ia hasilkan, adalah bukti bahwa mimpi, jika diperjuangkan, bisa menjadi nyata.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA