Panen Ikan Nila: Kolaborasi, Tradisi, dan Edukasi dalam Satu Rangkaian

Panen Ikan Nila: Kolaborasi, Tradisi, dan Edukasi dalam Satu Rangkaian


Eliyah
13/10/2025
17 VIEWS
SHARE

Tasikmalaya, (12/10) — Di bawah langit cerah Rajapolah, Tasikmalaya, suara gemericik air dan sorak gembira mewarnai Saung Ilmu Sukanagalih Berdikari. Sebuah momentum penting dalam siklus budidaya ikan nila terjadi: panen raya hasil kerja kolektif KSM Berkah Jaya dan keluarga besar Pesantren Miftahul Falah As Syafiiyah.

Dari benih awal seberat 25 kilogram, para pembudidaya berhasil memanen hingga 80 kilogram ikan nila, sebuah pencapaian yang bukan hanya menggembirakan dari sisi hasil, tetapi juga menjadi tonggak pembelajaran praktis yang berharga. Kegiatan ini mencerminkan keberhasilan integrasi antara praktik budi daya perairan dan pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas pesantren.

Lebih dari sekadar hasil, panen ini menjadi ruang edukasi langsung. Para anggota KSM terlibat dalam setiap proses dari teknik panen, pemindahan, hingga persiapan pembesaran ikan. Saung Ilmu Sukanagalih, yang sejak awal didirikan sebagai pusat edukasi dan pemberdayaan, kembali menegaskan perannya sebagai jantung pembelajaran agroekologis dan konservasi lokal.

Di tengah riuh kegiatan, tradisi ngaliwet khas Sunda hadir menambah kehangatan. Duduk bersila, berbagi lauk, dan tertawa bersama menjadi penanda bahwa kolaborasi bukan hanya terjadi di kolam, tetapi juga di meja makan. Suasana ini memperkuat nilai-nilai silaturahmi yang menjadi fondasi utama kegiatan berbasis komunitas.

Panen ikan nila kali ini diharapkan menjadi model replikasi budidaya perikanan skala kecil yang berkelanjutan, sekaligus menumbuhkan kesadaran bahwa kerja bersama dan penguatan nilai tradisi bisa berjalan beriringan dalam mencapai ketahanan pangan berbasis lokal.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA