Voluntrip Eksklusif: Menyusuri Kearifan Lokal di Sindangsari dan Baduy

Voluntrip Eksklusif: Menyusuri Kearifan Lokal di Sindangsari dan Baduy


Eliyah
07/07/2025
53 VIEWS
SHARE

Lebak, (06/7) — Tak sekadar berwisata, puluhan peserta Voluntrip yang digagas oleh Kitabisa dan berkolaborasi dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar merasakan pengalaman mendalam, mulai dari menyelami kehidupan warga pedesaan, berbagi kebahagiaan, hingga belajar langsung dari kearifan masyarakat adat. Dua hari perjalanan itu tak hanya meninggalkan jejak langkah, tapi juga pelajaran tentang nilai, budaya, dan solidaritas yang dilakukan pada 05-06 Juli 2025.

Hari pertama, para peserta mengunjungi Desa Sindangsari, Kabupaten Lebak, Banten. Mereka diajak mengeksplorasi desa, bermain dan belajar bersama anak-anak, serta berinteraksi langsung dengan para pelaku UMKM binaan. Produk-produk lokal hasil tangan ibu-ibu setempat tak hanya memikat, tapi juga mencerminkan kemandirian ekonomi yang tengah dibangun.

“Berbagi sembako dan hadiah kecil untuk anak-anak jadi momen yang sederhana tapi sangat berarti,” ujar salah satu volunteer. Antusiasme warga dan keceriaan anak-anak membangun suasana hangat dan akrab di tengah pertemuan lintas latar belakang itu.

Hari kedua, Voluntrip berlanjut ke Kampung Adat Baduy. Terisolasi dari arus modernisasi, masyarakat adat Baduy tetap memegang teguh tradisi dan nilai-nilai leluhur mereka. Para peserta disambut ramah oleh warga dan diberi kesempatan memahami cara hidup yang serba alami, tanpa listrik, kendaraan bermotor, atau teknologi digital.

Kunjungan ke wilayah Baduy menjadi salah satu titik paling reflektif dalam perjalanan. Melihat langsung bagaimana mereka menjaga harmoni dengan alam dan hidup dalam kesederhanaan. Meski kegiatan fisik selama Voluntrip cukup menguras tenaga, namun makna yang didapat jauh lebih besar. Interaksi langsung dengan warga memperlihatkan potensi desa dan kebutuhan riil masyarakat. Tak sedikit peserta mengaku pulang dengan perspektif baru tentang kehidupan sosial, budaya, dan pentingnya kontribusi nyata bagi masyarakat.

Respons peserta pun sangat positif. Banyak yang berharap kegiatan serupa bisa terus digelar secara berkala. Voluntrip bukan sekadar perjalanan, ia adalah ruang pembelajaran, jembatan empati, dan pertemuan antara latar belakang yang berbeda untuk saling memahami dan menguatkan.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA