Sohibul Burhan: Peternak Muda dari Kandang Pasir Jaya

Sohibul Burhan: Peternak Muda dari Kandang Pasir Jaya


Eliyah
27/10/2025
21 VIEWS
SHARE

Di sebuah sudut tenang Desa Pasir Jaya, Cigombong, Bogor, suara domba berpadu lembut dengan desir angin sawah. Dari tempat sederhana itu, lahir kisah seorang pemuda bernama Muhamad Sohibul Burhan (24), yang memilih jalur hidup berbeda dari kebanyakan anak muda seusianya.

Ketika banyak yang sibuk mengejar layar dan gedung tinggi, Sohibul justru menambatkan cita-citanya di kandang sederhana, di antara bau jerami dan tanah basah. Ia bukan sekadar peternak, ia adalah pemimpi masa depan dengan tangan yang berlumur kerja keras dan pikiran yang terus menyala.

Sohibul percaya bahwa masa depan peternakan tak hanya soal jumlah ternak, tapi soal cara berpikir. Dari keyakinan itu, lahirlah inovasinya: pakan alami dan silase. Pakan ternak alami yang dikembangkan oleh Sohibul Burhan berupa hijauan segar, seperti rumput gajah, rumput legum, dan daun tanaman lainnya. Sementara itu, silase merupakan pakan ternak yang dibuat melalui proses fermentasi bahan hijauan dalam kondisi anaerob untuk mempertahankan kandungan nutrisinya. Dari situ, ia mencipta pakan alami yang menyehatkan dan efisien, mengurangi ketergantungan pada pakan instan.

Hasilnya nyata. Domba-dombanya tumbuh sehat, tanda kehidupan yang dirawat dengan ilmu dan kasih. Tak berhenti di situ, Sohibul juga membuka peluang dan menerima titipan lima ekor domba untuk digemukkan menjelang Iduladha. Dengan pengelolaannya yang terukur, ia berharap setiap ekor domba tumbuh mendekati berat ideal, siap menjadi sumber rezeki sekaligus ladang pahala.

Sohibul Burhan bukan hanya peternak muda, ia adalah simbol dari harapan baru bagi dunia pertanian dan peternakan Indonesia. Di tengah gempuran modernitas yang kerap membuat generasi muda menjauh dari tanah dan ternak, ia memilih bertahan, berinovasi, dan membuktikan bahwa masa depan juga bisa lahir dari kandang sederhana.

Dengan semangat dan dedikasinya, Sohibul menulis ulang arti kata “kemajuan”. Bukan dengan meninggalkan desa, tapi dengan membuat desa ikut maju bersamanya.

Perasaan kamu tentang artikel ini?

BACA JUGA